Lencana Facebook

Minggu, 09 Mei 2010

Kekuasaan yang Menolong (2)

Andai setiap orang yang memegang kwkuasaan menyadari hakekat kekuasaan semata-mata bagaikan mandi di pancuran, bergiliran, tidak akan ada yang berdusta, berbohong atau sampai menggunakan meriam, tank atau bom atau bahkan mengerahkan pasukan berani mati demi mempertahankan kekuasaannya. Jika memperolehnya secara illegal, begitu pula menggunakannya serta mempertahankannya, alangkah nistanya harga diri seorang penguasa.
Kekuasaan itu betapapun kuat dan hebatnya, pasti akan hancur juga seiring dengan perputaran zaman, dan selalu akan digantikan oleh kekuasaan lainnya. Bias lebih baik dari pendahulunya dan itulah doa dan harapan kita. Tak ada salahnya bila orang orang tua berpesan dengan sangat sederhana, “jika ingin jatuh, jatuhhlah seperti kueni, tidak seperti nangka”.


Jadi kalau sadar akan hal ini, semestinya setiap penguasa siapapun dia, pasti akan berlomba-lomba memaknai kekuasaannya sebagai bagian dari tanggung jawab keimanannya kepada Allah swt untuk menolong ummat manusia dan warga. Kekuasaan yang mampu memberikan kepada mereka apa yang menjadi hak-hak mereka dan menahan dari mereka apa-apa yang bukan hak dan beban mereka. Itu sajalah kekuasaan yang dapat menolong. Selebihnya…………..?. Justru akan menjadi beban, baik sekarang maupun akan datang.
Allah swt berfirman dalam Al Quran surat Ali Imran ayat 26 :

26. Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Pada akhirnya, mengupayakan sebuah kekuasaan yang dapat menolong adalah sebuah keharusan. Keharusan mana baru akan klop dan tercapai jika ada pula pihak yang dengan suka rela menolong, berarti sama dengan menyelamatkan sebuah upaya penyelamatan kemanusiaan yang dimiliki para warga. Disinilah letak tanggung jawab seorang yang memiliki nurani murni, bukan karena memberi sedikit dan mengharap banyak. Sesuatu yang berawal dari keikhlasan maka iapun akan bermuara pada kedamaian dan ketentraman bagi semua. Insya allah.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hosted Desktops