Lencana Facebook

Minggu, 09 Mei 2010

BALA MENGHAPUS DOSA

“Kalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkanNya di muka bumi sesuatupun dari binatang melata” QS An Nahl 61
Senada dengan itu Allah juga berfirman dalam al quran surat Al Kahfi 58 “jikalau Dia mengazab mereka karena perbuatan dosa-dosa mereka, tentu Dia akan menyegera kan azab bagi mereka”. Dalam ayat lain al quran surat Ali Imran ayat 11 Allah ada berfirman “karena itu Allah menyiksa mereka karena dosa-dosa mereka”. Juga dalam Al An’am ayat 6, “ kemudian Kami binasakan mereka karena dosa-dosa mereka sendiri”.
Secara umum bahwa azab, kehancuran, malapetaka yang dialami manusia di setiap zaman adalah disebabkan oleh kesalahan dan dosa. Sama ada karena menentang hokum syar’I maupun hukum alam. Bias kita artikan, tangan mencincang bahu ikut memikul. Tak usah kita kaji kerusakan alam, bahkan seorang tua saja yang kurang mampu mengasuh anaknya, orang sekampung bakal ikut merasakan segenap prilaku anak dimaksud. Bukankah kita yang hidup bermasyarakat , ibarat menumpang pada sebuah kapal, satu saja diantara penumpang yang melubangi kapal, semua bakal ikut tenggelam.
Disinilah perlunya apa yang menurut konsep Islam amar makruf nahii munkar. Menyuruh yang baik dan mencegah yang buruk satu paket, satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Mengakar, tidak sekedar dipucuk. Ketika kita melarang minuman keras, bukan hanya kedai tanpa izin atau minuman bermerk palsu atau peminum saja yang dirazia, namun akarnya sekalian dicabut yakni pabrik. Bila kita melarang perzinahan, bukan saja wanita psk yang diuber-uber, tetapi para lelakinya, bahkan termasuk tempat perzinahannya dimusnahkan. Jika kita benar-benar melarang rokok, bukan saja di tempat umum tidak saja penjualnya, jika berani langsung tutup pabrik serta kebun tembakaunya.



Begitu pula amar makruf, bukan saja mesjid yang kita bangun, akan tetapi majlis taklim, sekolah agama bahkam jika perlu orang islam yang tidak ke mesjid di razia. Para wakil rakyat yang berada pada tempat terhormat, khususnya yang muslim dari partai politik manapun ia berasal, sudah sepatutnya memikirkan dan merancang peraturan daerah yang sesuai dengan agamanya, sementara yang non muslimpun pasti akan beruntung jika mengikutinya. Sebab keamanan, ketentraman, adalah dambaan segenap umat.
Secara pribadi muslim, setiap kali kita usai berudhuk kita selalu melantunkan doa “Ya Allah, jadikanlah aku minattawabiina wa minal muthothohhirina” “yang senantiasa bertaubat dan suci”.Ditambah lagi setelah selesai sholat kitapun dengan luga dan jujur mengakui serta berucap “Zolamna anfusanaa” “kami telah sering menzalimi diri kami sendiri”
Zholim berarti prilaku diluar aturan. Bukan saja yang berkaitan dengan dosa akhiirat namun juga pola hidup yang tidak sehat, juga yang sifatnya menganggu hak orang lain dan yang paling fatal adalah kemusyrikan. Kesemua itu manakala kita lakukan, panennya akan kita tuai sendiri, baik kini maupun nanti.
Andaikan setiap pendosa alias penzholim dibalas kontan oleh Allah swt secara duniawi maka dapat dipatikan ukhrawinya tuntas. Sangat bias jadi bahwa penyakit, musibah harta, kenakalan putra putri kita adalah merupakan teguran alias kesalahan masa lalu kita dan memang sebaiknya memang kita berfikir seperti itu. Dan mudah-mudahan itu merupakan bentuk pengampunan bagi kita. Jika itu kita renungkan, fikirkan , sekaligus bias menjadi penambah keimanan kita.
Adapun jika kehidupan kita terus menerus berjalan mulus, meski kita “nakal” pun tidak ada muncul bentuk teguran, seolah kita melalui jalan tol dikehidupan, jangan anggap bahwa kita disayangi oleh Allah atau kita diberkati. Sesungguhnya itu pertanda celaka. Sangat bias jadi itu merupakan istidroj, mempertingi tempat jatuh.
Manusia paling sering dapat bala, adalah para Nabi, Rasul serta yang mencoba meniru mereka, bukankah mereka itu kesayangan Allah………..?. Seringkali memang ketika tersandung kita mencoba mengkaji apa yang membuat kita tersandung, sehingga ke depan lebih waspada, lebih matang dan lebih bertanggung jawab

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hosted Desktops