Lencana Facebook

Selasa, 29 November 2016

Aisyiyah Binjai Perkuat Ekonomi Anggota dan Umat


BINJAI, Suara Muhammadiyah–Beberapa waktu lalu PDA Binjai yang diketuai Djasmaniar SPsi melaksanakan pengajian pimpinan dengan materi Peningkatan kinerja pimpinan dan meningkatkan ekonomi anggota Aisyiyah Kota Binjai.
Pengajian Pimpinan dilaksanakan di komplek Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Binjai, tepatnya di sekolah MTS/MA Muhammadiyah Binjai dihadiri oleh semua unsur PDA Binjai, termasuk majelis dan lembaga serta unsur pimpinan cabang aisyiyah sekota Binjai.
Materi pengajian disampaikan langsung oleh ketua PDA, Djasmaniar. Dalam paparannya, di samping berbagi pengalaman,  juga memberikan kiat-kiat dalam membuat usaha. Bagi majelis ekonomi diingatkan bahwa kita sudah memiliki pangsa pasar yang jelas.
“Daerah bisa berbagi perihal apa yang akan ditawarkan ke masyarakat, khususnya kepada para anggota. Pelaku bisnis harus mampu membaca peluang dan jangan takut rugi. Menangkap peluang dan kesiapan untuk rugi adalah bagian yang tidak terelakkan dalam berusaha. Karena dari situ bisa dilihat siapa yang bakal keluar jadi pemenang,” ujarnya.
Majelis Ekonomi PDA Binjai sendiri dari periode periode sebelumnya sudah merintis usaha kecil. Setiap pengajian pimpinan 3 bulan sekali atau setiap pengajian keluarga besar Aisyiyah 3 bulan sekali, dipastikan Majelis Ekonomi buka lapak. Ada asesoris, ada makanan ringan dan lain lain.
Majelis ekonomi PDA Binjai juga berkolaborasi dengan toko daerah Suara Muhammadiyah cabang Binjai dibawah manajemen Fuad. Pengajian pimpinan daerah aisyiyah Binjai diakhiri dengan diskusi/tanya jawab dengan sebuah kesimpulan, tekad membangun dan membangkitkan perekonomian anggota (Fuad-Binjai).
Sumber : www.suaramuhammadiyah.id                                                                                         Kamis, 10-11-2016

Minggu, 27 November 2016

Kembangkan Observatorium Ilmu Falak, UMSU Miliki Alat Tercanggih di Sumatera

MEDAN, Suara Muhammadiyah-Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Dr Agussani, MAP, menyatakan bahwa UMSU terus melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan kualitas dan mutu universitas. Hal itu disampaikan dalam acara resepsi Milad Muhammadiyah ke 107 tahun versi kalender hijriyah atau 104 tahun versi kalender masehi di UMSU.
Salah satu kebanggaan UMSU saat ini adalah adanya Pusat Observatorium Ilmu Falak (OIF) dengan berbagai peralatan canggih. OIF UMSU ini terus melakukan berbagai upaya dalam rangka menjadi yang terbaik di Indonesia bahkan di Asia Tenggara dalam bidang ilmu falak dan astronomi Islam.
Rektor juga menyampaikan capaian keberhasilan yang diperoleh UMSU seperti pengadaan sarana pendukung peneropong benda benda angkasa senilai ratusan juta yang sudah dipesan dari Amerika dan menjadi satu satunya alat peneropong tercanggih yang ada di Sumatera. Diharapkan PP Muhammadiyah dapat meresmikannya dalam waktu dekat.
Gedung perkuliahan pasca sarjana umsu juga dikenal sebagai tempat observatorium ilmu falak kebanggaan warga persyarikatan yang terbuka untuk umum.
Agussani juga menyampaikan, bahwa UMSU berada pada urutan ke-34 dari 400 an perguruan tinggi negeri swasta versi 4Icu.or.id. Satu website yang menampilkan urutan-urutan ranking perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia.
Kegembiraan lainnya adalah dibukanya dua program magister baru bagi jurusan Matematika dan jurusan informatika. Total ada 8 jurusan di UMSU yang membuka program Magister.  Capaian capaian keberhasilan itu, menurut Agussani karena adanya kerja sama semua pihak yang terlibat, baik pusat, wilayah, daerah, cabang bahkan ranting. Tanpa itu semua, UMSU tidak ada apa apanya.
Sementara itu Prof Yunahar Ilyas MAg yang juga wakil ketua Majelis Ulama Indonesia dalam bimbingan dan arahannya antara lain menyampaikan rasa kegembiraannya terhadap capaian capaian keberhasilan yang diperoleh UMSU (Fuad Binjai). 
Sumber : www.suaramuhammadiyah.id                                                                                      Senin 28-11-2016


Hadiri Resepsi Milad PWM Sumut, Yunahar Ilyas: Revolusi Mental Harus Dimulai dari Individu

MEDAN, Suara Muhammadiyah-Beberapa waktu lalu, di kampus pasca sarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, keluarga besar Muhammadiyah Sumatera Utara menggelar acara resepsi Milad Muhammadiyah ke 107 tahun versi kalender hijriyah atau 104 tahun versi kalender masehi. Acara resepsi milad sebagai yang diungkapkan oleh rektor universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang juga bendahara PWM, adalah puncak kegiatan dari rangkaian beberapa kegiatan yang dilaksanakan berkenaan dengan milad Muhammadiyah.
Acara resepsi milad dihadiri oleh keluarga besar Muhammadiyah se Sumatera Utara termasuk ortom tingkat wilayah –dan bahkan menurut Agussani, rektor UMSU ada yang menempuh perjalanan darat 11 jam dari daerahnya–. PDM terjauh yang hadir adalah PDM Tapsel yang bahkan lebih dekat ke Sumatera Barat, kampungnya Prof Yunahar Ilyas, MAg yang memberikan sambutan dan bimbingan dalam acara tersebut.
Acara yang dipandu wakil dekan fakultas hukum UMSU, Zainuddin, diawali dengan pembacaan al Quran sekaligus terjemahannya oleh Rahmatsyah mahasiswa semester V, FAI UMSU. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars Muhammadiyah oleh tim paduan suara UMSU.
Ketua panitia pelaksana yang juga rektor UMSU menyampaikan beberapa rangkaian kegiatan berkenaan dengan pelaksanaan milad Muhammadiyah. Kegiatan kegiatan pendamping melibatkan warga persyarikatan, seperti pertandingan persahabatan bulutangkis beregu yang diikuti oleh beberapa PDM dengan peserta dalam satu regu harus berusia 107 tahun atau 104 tahun.
Dalam kegiatan yang melibatkan masyarakat adalah pelaksanaan gerak jalan santai yang menyediakan hadiah utama, umroh untuk 3 orang pemenang dan ratusan hadiah hiburan lainnya. Rangkaian terakhir dari kegiatan milad adalah bakti sosial di desa binaan UMSU, yakni Jaring halus suatu daerah pesisir pantai yang berada di kabupaten Langkat. Bakti sosial akan bekerja sama dengan lantamal/pangkalan utama TNI angkata laut I Belawan.
Ketua PWM Sumatera Utara, Prof Hasyimsyah Nasution dalam sambutannya antata lain menyampaikan rasa penasarannya kenapa kelahiran Muhammadiyah harus 8 Zulhijjah, tanggal di mana para jemaah haji bersiap-siap untuk wukuf di Arafah dalam prosesi pelaksanaan ibadah haji.
Kegiatan Milad yang dilaksanakan adalah bahagian dari rasa syukur dan kegembiraan karena capaian-capaian yang telah diperoleh sebagaimana isyarat dalam Surah An Naml, 27:40. 104 tahun usia Muhammadiyah, beda jauh dengan 104 tahun usia manusia yang sangat langka.
Justru dalam usia lebih 1 Abad Muhammadiyah semakin mantap dan eksis, bahkan Aisiyiyahnya melahirkan UNISA (Univeritas Aisyiyah). Semua itu karena Muhammadiyah adalah gerakan islam. Walaupun dibeberapa ranting hanya tinggal plank merek, maka untuk menghindari itu muhammadiyah harus terus bergerak. Kalau tidak boleh jadi beberapa tahun ke depan anak cucu kita hanya menemukan fosil fosil Muhammadiyah.
Sementara itu Prof Yunahar Ilyas MAg yang juga wakil ketua Majelis Ulama Indonesia dalam bimbingan dan arahannya antara lain menjelaskan tema milad “Membangun Karakter Bangsa untuk Indonesia Berkemajuan”. Karakter sama dengan akhlaqul kariimah, berkenaan dengan pribadi seseorang, haalun nafs.
Revolusi mental yang menjadi wacana belakangan ini, menurutnya haruslah dimulai dari pribadi masing-masing. Maka apa yang dilaksanakan KHA Dahlan 1 abad lalu dapat dirasakan sampai sekarang. Ahmad Dahlan melaksanakan ta’liful nafs (memperbaiki personal manusianya) yang langsung beliau contohkan.
Ahmad Dahlan tidak melaksanakan ta’liful kutuub yang menitik beratkan pada penulisan ide. Modern itu sama dengan berkemajuan, secara umum lebih mengutaman amal ketimbang wahyu. Lawannya tradisional. Disinilah Muhammadiyah memainkan perannya. Mengajak ummat bergembira dengan keislamannya.
“Muhammadiyah itu menggembirakan. Karena kehadiran Rasulullah Muhammad saw adalah sebagai basyiira wa nadziira, memberi kabar gembira dan peringatan akan ancaman hari akhir. Maka ketika Muktamarpun yang hadir lebih banyak adalah penggembira,” katanya.
Menurut Yunahar, tugas anggota dan warga persyarikatan adalah mempersiapkan kader, dan itu tidak bisa tidak, harus dimulai dari keluarga masing masing.
Resepsi Milad Muhammadiyah yang dilaksanakan di gedung pasca sarjana UMSU yang juga dihadiri oleh ketua-ketua PWM Sumatera Utara periode sebelumnya, seperti Prof Dr Asymuni, Drs Dalail Ahmad MA diakhiri dengan ramah tamah dan makan siang bersama (Fuad Binjai)                 
Sumber www.suaramuhammadiyah.id. Senin 28-11-2016

Kamis, 24 November 2016

Pengajian Muhammadiyah Binjai Ajak Semua Waspadai Perpecahan


BINJAI, Suara Muhammadiyah-Bertempat di ranting Muhammadiyah kelurahan Nangka, beberapa waktu lalu PCM Binjai Utara kembali menggelar pengajian rutinitas bulanan. Pengajian dihadiri oleh keluarga besar Muhammadiyah se-Cabang Binjai Utara, antara lain Aisyiyah, Pemuda dan IPM.
Darma MD, ketua PRM Nangka dalam sambutannya antara lain berharap para yang berhadir dapat memanfaatkan waktu yang ada untuk memahami tausiyah yang akan diberikan oleh ustadz.
Sementara itu, Fuad mewakili PCM Binjai Utara berharap rutinitas bulanan ini dapat dipertahankan. “Bergembira dengan bermuhammadiyah. 104 tahun Muhammadiyah adalah isyarat bahwa gerakan Muhammadiyah terus berkembang. Mari kita persiapkan kader kader pengganti kita,” ujarnya.
Tausiyah disampaikan oleh ketua PDM Binjai, Drs H Yundiser MPd mengacu kepada hadits Nabi perihal tiga permintaan Rasulullah kepada Allah swt, dua di antaranya dikabulkan Allah swt.
“Aku telah memohon kepada Allah SWT tiga hal. Dari tiga hal itu, hanya dua hal yang Dia kabulkan sementar yang satu lagi ditolak. Tiga hal itu adalah: pertama, Aku memohon kepada Allah SWT agar Dia tidak membinasakan umatku dengan musim susah (paceklik) yang berkepanjangan. Permohonanku ini dikabulkan oleh Allah SWT.
Kedua, Aku memohon kepada Allah SWT agar umatku ini jangan dibinasakan dengan bencana tenggelam (seperti banjir besar yang telah melanda umat Nabi Nuh a.s.). Permohonanku yang ini pun dikabulkan oleh-Nya.
Ketiga, Aku memohon kepada Allah SWT agar umatku terbebas dari pertikaian sesama mereka (peperangan, percekcokan antara sesama umat Islam). Tetapi permohonanku yang ini tidak dikabulkan (telah ditolak) oleh-Nya.”
Oleh karena itu, Yundiser mengingatkan jemaah tentang pentingnya meningkatkan ukhuwah, khususnya dilingkungan persyarikatan. Adanya isu isu perpecahan menyusul perbedaan pendapat harus disikapi dengan bijak.
Pada saat yang bersamaan, ketua PCA Binjai Utara, Hj. Nurhema membaiat anggota baru. Dia berharap, anggota yang baru dibaiat dapat mengikuti kegiatan bermuhammadiyah di ranting masing masing.
Toko Daerah SM Cabang Binjai yang turut meramaikan acara pengajian cukup sukses memfasilitasi kebutuhan anggota baru, khususnya pengadaan batik nasional Aisyiyah. Pengajian diakhiri dengan santap siang bersama (Fuad Binjai). 
Sumber : www.suaramuhammadiyah.id                                                                                             Kamis 24-11-2016

Rabu, 23 November 2016

Jalan Santai Berhadiah Umroh

MEDAN, Suara Muhammadiyah-Dalam rangka memeriahkan Milad ke-104 tahun Muhammadiyah, PWM Sumatera Utara menggelar acara gerak jalan santai. Peserta gerak jalan santai tidak saja diikuti oleh keluarga besar Muhammadiyah di sekitar kota Medan tapi juga diikuti dari luar kota Medan, seperti Binjai, Langkat, dan Deli Serdang dengan jumlah peserta tidak kurang dari 6000 orang.
Pelepasan gerak jalan dilakukan oleh Kepala Polisi Daerah Sumatera Utara, Irjen Pol Dr H Rycko Amelza Dahniel, MSi dari depan Kampus Utama Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Jl Muchtar Basri Medan.
Kapolda Sumut mengaku senang karena dapat hadir memeriahkan milad Muhammadiyah ke 107 H/104 M bersama-sama warga Muhammadiyah serta masyarakat.
Dalam sambutannya, Rycko antara lain berharap kegiatan jalan santai ini akan memperkuat tali silaturahim dan menumbuhkan ikatan persaudaraan di tengah-tengah masyarakat.
Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP dalam kesempatan yang sama mengatakan, jalan santai merupakan bagian dalam kegiatan syiar Muhammadiyah Sumatera Utara kepada masyarakat. Sebagai penyelenggara milad, pihaknya telah mengumpulkan lebih 800 paket hadiah untuk diundi, termasuk tiga tiket umrah yang disediakan oleh Al Meerah Haji dan Umroh pimpinan Hj. Elmiitha Tanjung  dan satu sepeda motor. Membanjirnya hadiah yang dibagikan pihak penyelenggara membuat kegiatan milad Muhammadiyah kali ini terasa lebih semarak.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumut, Prof Dr Hasyimsyah Nasution mengatakan, sesuai   tema milad, Muhammadiyah merasa bertanggungjawab ikut membangun karakter Indonesia berkemajuan atau dalam bahasa agama membangun ahlakul karimah.
“Berkarakter dalam hal ini secara fisik  dan secara mental, salah satunya membangun kedekatan dengan seluruh komponen masyarakat. Silaturahim bisa diteruskan untuk membangun masyarakat di Kota Medan khususnya dan Sumatera Utara,” katanya.
Sementara itu, salah seorang pemenang hadiah umrah, Hazrul Aswad (44) warga Jalan Alfalah tidak mampu menahan haru saat nomor kupon undiannya dipanggil. “Susah untuk diucapkan, Alhamdulillah, mudah-mudahan hadiah ini menjadi obat penyakit saya,” katanya dengan mata berkaca-kaca. Penyerahan voucher umroh diberikan langsung oleh pimpinan Almeerah Haji dan Umroh, Hj. Miitha Tanjung. “Insya Allah, Beliau akan diberangkatkan umroh pada bulan April 2017 yang akan datang,”
Dalam sambutannya, pimpinan Al Meerah Haji dan Umroh mengucapkan terimakasihnya atas kepercayaan UMSU menggandeng Al Meerah Haji dan Umroh dalam perhelatan Milad 104 tahun Muhammadiyah. Mudah-mudahan kerja sama yang sudah berjalan tetap dapat dipertahankan dan ditingkatkan.
Al Meerah Haji dan Umroh berkomitmen menyelenggarakan umroh sesuai tuntunan sunnah dibawah bimbingan ustadz-ustadz yang sudah berpengalaman diantaranya Ustadz Irwan Syahputra, Sekretaris PWMU Sumatera Utara (Fuad Binjai).
Sumber :www.suara muhammadiyah.id 
Rabu 23-11-2016

Senin, 07 November 2016

Muhammadiyah Binjai Siapkan Kader Tangguh, Benahi Masjid yang Tidak lagi Terdengar Azan hingga Peralihan Tanah Wakaf


BINJAI, Suara Muhammadiyah–Menindak lanjuti surat Majelis Tabilgh PW Muhammadiyah Sumatera Utara perihal perlunya pendataan muballigh internal di lingkungan persyarikatan, Majelis Tabligh PD Muhammadiyah Binjai membentuk korps muballigh Muhammadiyah Binjai. Pembentukan korps muballigh PD Muhammadiyah Binjai beberapa waktu lalu dilaksanakan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Kebunlada Binjai. Hadir dalam pembentukan koordinator majelis, As Adinata yang didampingi wakil sekretaris Yuliardi, pengurus majelis tabligh PD Muhammadiyah Binjai yang diketuai Edwarmansyah, Majelis Tabligh Muhammadiyah se cabang Binjai dan para muballigh.
As Adinata dalam pengantarnya mengingatkan para muballigh secara umum yang memberikan pengajian ke ranting-ranting khususnya yang bertugas atas nama Majelis Tabligh PD Muhammadiyah Binjai  benar benar memperhatikan apa yang akan disampaikan. Khusus jika berbicara hukum benar-benar memperhatikan Himpunan Putusan Tarjih. Peluang menuntut ilmu di era digital yang memungkinkan mencari acuan lewat google tidak bisa dihindari. Tapi dengan demikian, bukan berarti HPT atau TJA terbitan Suara Muhammadiyah ditinggalkan. Karena menurutnya, banyak informasi dari ranting-ranting perihal kajian yang disampaikan hal-hal yang selama ini sudah baku di Muhammadiyah.PD Muhammadiyah melalui majelis tabligh akan bekerja sama dengan majelis terkait  untuk meminimalkan keluhan warga persyarikatan ini. Dalam pembentukan korps muballigh Muhammadiyah kota Binjai, diamanahkan kepada Afrudi MAg sebagai ketua dan akan berkoordinasi dengan Buya Supriady Hasan Basri sebagai ketua Majelis Tarjih sekaligus salah seorang pembina di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Kwalamadu Binjai untuk melengkapi kepengurusannya yang akan melibatkan beberapa staf pengajar di lingkungan pondok.
Sementara itu, dalam kesempatan lain, Majelis Pendidikan Kader PDM Binjai melaksanakan rapat koordinasi di lingkungan Muhammadiyah Binjai. Pelaksanaan Rakor sebagai sosialisasi hasil rakor wilayah beberapa waktu sebelumnya dihadiri oleh majelis pendidikan kader se-Cabang Muhammadiyah Binjai, pimpinan amal usaha pendidikan, ortom AMM dan pimpinan ranting. Turut hadir dari PD Muhammadiyah Binjai, koorbid Fauzi Rahman Lubis yang dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan rakor yang dilaksanakan oleh majelis pendidikan kader PD Muhammadiyah Binjai yang diketuai oleh Ilham Khairi.
Fauzi Rahman berharap, dengan rakor ini dapat merencanakan secara matang kegiatan yang akan dibuat dalam periode 2015-2020 yang sudah berjalan satu tahun. Sementara itu ketua Majelis Pendidikan Kader menyampaikan materi Kaderisasi Muhammadiyah. Kader adalah orang yang diharapkan dapat memegang peranan penting dalam suatu organisasi sementara pengkaderan merupakan proses atau pencarian kader yang secara struktural akan dimasukkan ke dalam tubuh organisasi tersebut. Demikian antara lain paparan materi Kaderisasi Muhammadiyah.Sementara itu, Suwardiyamsyah, sekretaris Majelis Pendidikan Kader PD Muhammadiyah Binjai membuat paparan Peta Kader Muhammadiyah Kota Binjai. Menarik untuk disimak paparan tersebut antara lain, diantara 5 PCM dibawah naungan PDM Binjai, PCM yang memiliki ranting terbanyak adalah PCM Binjai Timur yakni 9 PRM, hampir setengahnya masuk wilayah pemerintahan Deli Serdang, diikuti oleh PCM Binjai Utara membawahi 8 ranting, dua diantaranya masuk wilayah pemerintahan Deli Serdang dan Kabupaten Langkat. Tapi kwantitas anggota justru lebih banyak di PCM Binjai Utara, diikuti oleh PCM Sambirejo, PCM Binjai Selatan dan PCM Binjai Kota. Sementara PCM Binjai Barat dari awal Muhammadiyah ada di Binjai, belum ada.
Salah satu ranting Binjai Kota secara geografis masuk wilayah Binjai Barat. Dari 33 ranting di 5 cabang Muhammadiyah tersebut, hanya 4 ranting memiliki PRPM, 4 ranting memiliki PRNA, 9 ranting memiliki PR IPM, 1 ranting memiliki aktivitas Hizbul Wathan dan 1 ranting memiliki aktivitas latihan seni beladiri tapak suci putera muhammadiyah. Suka atau tidak , AMM adalah Rijalul Ghodd (Pemimpin masa depan). Walaupun demikian, hanya 3 ranting yang tidak memilki PRA.Dalam persebaran mesjid/mushalla, malah ada ranting yang tidak memilik mesjid atau bahkan mushalla sekalipun.Di ranting lain, papan nama Muhammadiyah masih utuh, tapi pengamalan ibadah tidak lagi sesuai dengan faham Muhammadiyah, ada pula mesjid masih utuh tapi kegiatan jum’atan sudah lama kosong, aktivitas azan untuk memanggil orang shalat sudah tidak ada.
Di bidang pendidikan cukup banyak. Mulai dari TK/PAUD, Madrasah Diniyah, SD, SMP/MTs, SMA/MA serta Pondok Pesantren. Dengan jumlah siswa 2.143 siswa. Artinya Muhammadiyah Binjai memiliki kader lebih 2000 calon kader masa depan. Karena itulah, dari rakor Majelis Pendidikan Kader, peserta rakor berharap banyak. Dengan melibatkan beberapa majelis terkait, segala kekurangan tersebut dapat diminimalisir untuk akhirnya muncul kader-kader yang siap membuang jauh jauh pernyataan ‘Kita Kekurangan Kader!’
Kegiatan lain yang menyita perhatian adalah saat sosialisasi hasil Rakernas Majelis Wakaf dan Kehartabendaan yang bertema “Produktifitas Wakaf dan Mensejahterakan untuk Indonesia Berkemajuan”. Ketua Majelis Wakaf dan Kehartabendaaan PD Muhammadiyah Binjai, Nur Nuh dalam paparannya menyampaikan gambaran nasional perihal wakaf dan kehartabendaan di lingkungan Muhammadiyah yang hasil akhirnya adalah bagaimana semua asset/lahan yang ada di daerah/cabang dan ranting memiliki sertifikat atas nama Persyarikatan Muhammadiyah.Hampir semua wilayah/daerah/cabang bahkan ranting memiliki masalah. Di lingkungan Muhammadiyah Binjai, ada beberapa kasus seperti  tanah wakaf diambil alih oleh pihak ketiga. Ukuran luas tanah wakaf yang berkurang. Surat surat tanah yang tidak jelas keberadaannya dan masalah lainnya yang memerlukan perhatian serius untuk segera ditangani.
Yundiser sebagai ketua PD Muhammadiyah Binjai dalam acara tersebut sangat berharap PC Muhammadiyah dan PR Muhammadiyah supaya pro aktif menyikapi hal ini.  Beliau juga mengingatkan agar kita berani memberi pancang/tanda terhadap suatu area yang memang jelas milik persyarikatan. Dalam waktu dekat, PD Muhammadiyah melalui majelis wakaf dan kehartabendaan akan membuat data khusus tentang ini dan memetakan skala prioritas mana yang segera diselesaikan dan seterusnya. Kalau tidak demikian, dikhawatirkan asset muhammadiyah semakin berkurang (Fuad Binjai).
Sumber : www.suaramuhammadiyah.id, Senin 07 November 2016

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hosted Desktops