Lencana Facebook

Jumat, 27 Mei 2011

Muhammadiyah (Kota Binjai)

Bab II

A. Gambaran Umum Masyarakat.
Masyarakat islam Binjai mempunyai sejarah panjang, karena apabila di tinjau dari sudut geografi, Binjai adalah salat satu daerah yang berada di kawasan Kabupaten Langkat, bahkan Binjai sebagai ibukotanya. Masyarakat binjai adalah masyarakat yang fanatic, patuh dan taat pada ajaran agamanya, serta kuat beribadah.
Jika ditinjau dari segi kebudayaan, maka penduduk daerah ini cenderung kepada kebuadayaan Arab, hal ini disebabkan besarnya pengaruh agama yang tertanam dalam jiwa masyarakat. Sehingga dapat dilihat pengaruh lagu-lagu Mesir dan Arab yang digemari betul di kalangan penduduk. Dalam setiap perhelatan seperti perkawinan atau khitan, kurang lengkap rasanya jika tidak disertai nyanyian qasidah dan bacaan barzanji.
Demikian juga dalam penggunaan alat music, maka alat music gambus adalah alat music utama yang mereka pergunakan karena alat tersebut didatangkan dari Arab. Biola, gitar dan alat lainnya yang didatangkan dari Barat adalah haram menurut mereka.
Kitab-kitab agama Islam, mulai dari hukum fiqh,c tassauf, ushuluddin dan sebagainya semuanya ditulis dalam tulisan Arab yang disebut dengan tulisan “Melayu” dan kitabnya disebut kitan “Jawi”. Semua itu lebih dikenal penduduk. Mereka tidak mempercayai kitab agama yang ditulis dengan huruf latin walau kitab tersebut lebuh jitu dari kitab yang ditulis dengan tulisan Arab.
Orang tua belum merasa lepas tanggung jawab kepada anaknya sebelum anaknya dapat membaca al Quran atau khatam Al quran, karena itu surau-surau, rumah-rumah penduduk selalu rmai terdengar suara anak anak membaca Al quran, sebab itulah masyarakat umumnya fasih lidahnya membaca huruf arab (al Quran).
Selanjutnya faham mereka tentangIslam menurut faham sebahagian besar pemeluknya yang penting sekali adalah untuk tuntunan akhirat, terutama tuntunan sewaktu mati dan sesudahnya. Sedikit sekali yang memahami dan mengerti, selain untuk tuntunan akhiraat, juga tuntunan untuk mencapai kehidupan dunia, apalagi sampai kepada memahami bahwa Islam sanggup menuntun umatnya dalam menyelesaikan urusan kenegaraan dan politik, karena fungsi social dalam Islam mereka artikan sangat terbatas sekali. Beginilah gambaran ringkas kondisi masyarakat Islam Binjai.
B.Kehadiran Muhammadiyah di Binjai.
Pada tahun 1929 menurut utusan kongres di Solo. Dimulai adanya Muhammadiyah daerah yang sebelumnya disebut Persatuan Muhammadiyah, kemudian diganti dengan kongres kecil daerah kemudian berganti dengan Confrentie Daerah, Tahun 1930 baru ada sebutan Muhammadiyah Daerah Pesisir Timur yang telah terdaftar cabang atau group sebanyak 12 cabang/group. Satu diantaranya adalah Binjai. Bangunnya Muhammadiyah di Binjai adalah atas usaha sdr. Abbas Hasan dengan 11 orang temannya, yang pada mulanya terpaksa menggabungkan diri sebagai anggota Muhammadiyah Cabang Medan. Telah dua kali dicoba untuk membangunkan Muhammadiyah tetapi gagal, barulah tatkala konsul sendiri Hr. M. Said datang ke Binjai yaitu pada tanggal 20 November 1930 resmilah berdirinya ranting Muhammadiyah dengan susunan pengurusnya : Ketua : Abbas Abisin, Penulis : M. Sabirin, Bendahari : Saidi Ibrahim. Pembantu St. Rajo Ameh , Ahmad Adam, Daridin st. Batuah, Muhammad Isa, Malin Kayo Jamil (Kakek Fauzi Arief), A. Manan Gadang , A. Manan Uban, Rabaini, Usman Jamil. Menurut penuturan beberapa tokoh yang sempat direkam pengajian tentang Muhammadiyah sudah ada sejak tahun 1929.
Gerak yang dilancarkan terus yaitu membangun sebuah sekolah yang bernama Wustha school yang dipimpin saudara Abbas Abisin dan Usman Kamun. Namun usia sekolah ini tidak lama, 22 Juli 1990/29 Zulhijjah 1410 H terjadi suatu peristiwa, tepatnya tanggal 9 Maret 1931 dimana Jaksa Kerapatan beserta seorang oppas memerintahkan kepada pengurus supaya sekolah Wustha Muhammadiyah ditutup.
Pada tahun 1933 dibuka pula HIS Met De Quran yang dipimpin saudara Sunedi.tanggal 28 Oktober 1936 terbitlah SK No. 596/B yang menetapkan Binjai menjadi cabang. Dan pada tahun itu juga Binjai menerima kehormatan sebagai tempat konfrensi Muhammadiyah Daerah Sumatera Timur ke VI.
Setelah konfrensi itu terasahlah gerak majunya Muhammadiyah dengan beraninya anggota berterang-terang mengakui dirinya anggota Muhammadiyah, tetapi rintangan dan cobaanpun semakin besar, sehingga peristiwa yang tidak dapat dilupakan ialah terbunuhnya seorang pencinta Muhammadiyah oleh seorang yang suka membusuk-busukan Muhammadiyah. Tetapi itupun diterima dengan rasa sabar dan tabah. Pada tahun 1936 atas inisiatip sdr.Sumowidigdo (Asisten Collecteur dan R. Admodipuro Hoofmantri O. R , dapatlah dibeli sebidang tanah, dan dibentuklah panitia yang diketuai oleh sdr. Admodipuro dan A. Yusuf dan selesai tahun 1937, tahun 1937 ini pula oleh Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah dibangunlah sebuah mushalla, yang sekarang menjadi Mesjid Taqwa Muhammadiyah Cabang Binjai (tapi sejak tahun 2005 dikelola oleh Muhammadiyah Ranting Kartini, penyalin). Pembangunan ini disponsori oleh ibu Jamilah, Nurida dan Rosmah. Tak kurang jasa pemberian tanah tersebut bapak A. Yusuf yang memberikan pinjaman kepada Muhammadiyah sebagai pembayaran mula-mulanya. Pada tahun 1940, ditanah yang ada tersebut dibangunlah Sekolah Tsanawiyah. Pada waktu tersebut disamping membangun sekolah dan pendidikan, dibentuk pula Hizbul Wathan kepanduan dalam Muhammadiyah yang disponsori oleh sdr Harun St. Pamuncak dan tahun 1940 dibangun pula sekolah Muallimin/Muallimat oleh Al ustadz A. Halim Hasan, Abd. Rahim Haetamy, Zainal Arifin Abbas, HM Salim Fachri, T. Usman Husin, Rudtam Thaib dan M. Ridwan. Siswanya sebanyak +/- 200 orang. Sekolah tersebut berjalan selama 3 tahun. Pada tahun 1944 anak-anak yatim yang dipelihara PKU diserahkan kepada Al Washliyah. Selain mengembangkan amal usahanya, Muhammadiyah juga terus mengembangkan ranting-ranting. Ranting-ranting yang berdiri diantaranya
1.Ranting Bahorok dengan pimpinannya Mukmin, Husin, Dahlan Endah, Abdullah, Syuaib Ayyub.
2.Ranting Kebun Lada dengan pimpinannya Samsuddin, Thaib Jamil, Mhd. Simin, Abd. Latief, M. Saad Amin, Imong, M. Husin, Jemiran, Mansur, Jasad dan Abd. Jamil.
3.Ranting Tanjung Selamat disponsori oleh A. Rasyid dan
4.Ranting Selayang disponsori oleh Zulkahar.
Dari ranting-ranting yang berdiri, secara geografis ranting Kebun Lada,merupakan ranting terdekat dengan cabang Binjai, karenanya segala aktifitas cabang Binjai tidak dapat dipisahkan dengan Muhammadiyah Ranting Kebun Lada. Zaman pendudukan Jepang Muhammadiyah dipimpin oleh sdr. Rustam Thaib, Izuddin Qadir (orang tua Riswan Rika), A. Manan Sir, A. Gani Arsyad, Baharuddin Ali, Syahbuddin SS dan Alauddin Samah.
C.Muhammadiyah Binjai Paska Kemerdekaan
Sejak tahun 1967 , di jajaran PMW SU sudah ada 12 PMD termasuk satu diantaranya adalah Langkat/Binjai yang diketuai oleh Bachtiar Hasan. Periode ini 1968-1971. Darul arqam I tingkat wilayah diadakan 15-29 Agustus 1970 di kompleks Muhammadiyah cabang Kp. Dadap dari PMD Binjai/Langkat utusannya adalah Baharuddin Sukemi dan Taufiq Rahman Ya’cub.
Usai Muktamar Muhammadiyah ke 38 tahun 1971 di Ujung Pandang, maka Muhammadiyah Sumatera Utara melaksanakan Musyawarah ke-4 tanggal 25-27 Desember 1971 bertempat dikompleks Muhammadiyah Cabang Binjai jalan KHA Dahlan Binjai. Musyawarah Muhammadiyah ke-4 ini dinilai lebih semarak dibandingkan dengan Musyawarah Wilayah I (Medan), II (Belawan) dan III (Padang Sidempuan). Pembukaannya diadakan di gedung bioskop RIA Binjai yang dihadiri oleh para pejabat tingkat I Sumatera Utara dan tingkat II Binjai/Langkat. Dari PP Muhammadiyah hadir Drs. M. Djasman.
Periode 1971-1974 Bachtiar Hasan masih dipercaya menjabat ketua PMD Langkat/Binjai,
PMD Langkat Binjai periode 75-78
Ketua : Bachtiar Hasan
Wakil Ketua : Arief Jamil
Wakil Ketua : H. M. Zein
Wakil Ketua : Taufiq Rahman
Sekretaris : Abd. Razak
Wakil Sek : Dasril Suar
Bendahara : NurdinHarun
Anggota : M. Zeis Parinduri
PMD Langkat Binjai periode 78-85
Ketua : Harmaini
Wakil : M. Zein
Wakil : M. Zeis Parinduri
Wakil : Taufiq Rahman
Sekretaris : Dasril Suar
Wakil : Yunis Anwar
Bendahara : Nurdin Harun
Anggota : Ismail Haryono
Tua Pohan
Dalam Musyda Langkat-Binjai Juli 1986 di Perguruan Melati Tandam Hulu (sekarang Jati Karya), terpilih sebagai ketua bapak Bakhtiar Hasan dan Eka Masarnold Yusia sebagai sekretaris. Anggota PMD lainnya adalah Taufik Rahman , Anwar Haitamy, Thamrin Ariadhi, Drs Ismail Haryono, MZ Parinduri BA, Nurdin Harun , H.Asmad Ali Akbar, Dasril Suar, A. Mukhtar Nasution , Drs A. Khaliq Arraya, Sufriadi Hasan Basri, Drs A. Khaliq , dan Syahril AY. Musyda Langkat-Binjai 1986 merupakan kelanjutan dari Muktamar ke 41 tgl 7 – 12 Desember 1985 di Surakarta dan dilanjutkan dengan Musywil Muhammadiyah ke 8 tgl 27 – 30 Mret 1986 di Kisaran.
Sedangkan pemisahan PDM Langkat dengan PDM Binjai, baru dijajaki dan dilaksanakan diakhir periode ini. Tahun 1988 dilaksanakan Musyda Langkat-Binjai di ranting Sungai Cabang, Cabang Secanggang, dan disanalah dirancang pembagian kedua Daerah, termasuk pembagian cabang-cabangnya. Pada waktu itu disepakati Daerah Langkat terdiri dari Cabang Stabat, Secanggang, Tanjung Pura dan Pangkalan Berandan. (Sekarang di Langkat sudah berdiri cabang-cabang baru seperti Padang Tualang, Besitang, Selesai dan Bahorok. Cabang Selesai mulanya masuk ke PDM Binjai dan berdiri tahun 1990, dan diserahkan ke PDM Langkat tahun 1992. Dan Cabang Bohorok berdiri tahun 2007). Sedangkan Daerah Binjai terdiri dari Cabang Binjai (Kota), Binjai Utara dan Sambirejo. (Dalam perkembangan selanjutnya berdiri cabang Binjai Timur thn dan Binjai Selatan thn ).
Musyda I (pertama) Muhammadiyah Kota Binjai dilaksanakan tahun 1989 di Cengkeh Turi. Dalam Musyda itu juga terpilih bpk Bakhtiar Hasan sebagai Ketua dan bpk As Adinata BA sebagai sekretaris. Anggota PDM lainnya adalah dr. H. Zulkarnaini Tala, Sufriadi Hasan Basri,
Musyda II PDM Kota Binjai merupakan Musyda bersama antara PDM Binjai dan PDM Langkat atau Musyda ke 7 PDM Lkt-Binjai dilaksanakan tanggal 10-11 Maret 1990 di Pangkalan Berandan, yang sekaligus juga merupakan pembagian secara resmi PDM Binjai dengan Langkat. Dalam Musyda ini tidak memilih Pimpinan, tapi hanya sebagai Musyda perpisahan. Pada Muktamar ke 42 Desember 1990 di Jogyakarta, kedua PDM sudah mengirimkan utusannya masing-masing.
Musyda III Kota Binjai dilaksanakan tanggal 26 – 28 Juli 1991 di Perguruan Muhammadiyah Cabang Binjai. Terpilih sebagai ketua bapak Taufik Rahman (alm) dengan sekretaris Ilham Khairi BA. Musyda III merupakan kelanjutan dari Muktamar Muhammadiyah ke 42 Desember 1990 di Jogyakarta dan Musywil IX tahun 1991 di Padang Sidempuan.
Susunan PDM Kota Binjai periode 1990 – 1995 adalah :
Ketua : Taufiq Rahman
Wkl. Ketua I : Drs Ali Afsar
Wkl Ketua II : Sufriadi Hasan Basri
Wkl Ketua III : As Adinata BA
Sekretaris : Ilham Khairi BA
Wkl Sekretaris : Drs Yundiser
Wkl Sekretaris : Abdul Qodir
Bendahara : Drs H. Abdul Cholik
Anggota : Bachtiar Hasan
Nurdin Harun
A. Mukhtar Nasution
Drs Ismail Haryono
Drs A. Khaliq Arraya
Ketua-ketua majlis :
Ketua Majlis Tarjih : Bachtiar Hasan
Ketua Majlis Tabligh : A. Muchtar Nasution
Ketua Majlis Dikdasmen : Drs Ismail Haryono
Ketua Majlis Ekonomi : Nurdin Harun
Ketua Majlis MPK Sosial : Drs A. Khaliq Arraya
Ketua Majlis Pustaka : Drs Fuad Afsar
Ketua Majlis Kebudayaan : Zainal Arifin KS
Ketua Majlis MP Kesehatan : Dr HMS Gunawan
Ketua Badan Pend. Kader (BPK): Thamrin Ariadhie
Ketua LPPK (Lembaga Pemb.
Dan Pengawasan Keuangan): H. Muchtar BS
Ketua-ketua PCM
Ketua PCM Binjai : T. Syukri Muli
Ketua PCM Binjai Utara : M. Yusuf Bakar
Ketua PCM Sambirejo : H. Asmad Ali Akbar (alm)
Ketua PCM Selesai : Ngadimin
Musyda IV dilaksanakan 15 – 17 Maret 1996 di Perguruan Muhammadiyah Cabang Binjai. Terpilih sebagai sebagai ketua bpk Anwar Haitamy dan sekretarisnya Drs Yunizar Noor MPd Anggota PDM lainnya adalah As Adinata BA, H. Nurdin Harun, Ilham Khairi BA, Drs A. Khaliq Arraya, Sufriadi Hasan Basri BA, Drs Fuad Afsar, Zainal Abidin, T. Syukri Muli, Ishak Sutrisno, Abdul Rahman Ayun SH dan Drs Thamrin Ariadhie. Dalam periode ini dilakukan 3 kali resafel. Musyda IV merupakan kelanjutan dari Muktamar Muhammadiyah ke 43 Juli 1995 di Banda Aceh dan Musywil IX Desember 1995 di Sibolga.
Adapun susunan PDM Kota Binjai periode 1995 – 2000 adalah :
Ketua : Drs Anwar Haitami
Wakil ketua : As Adinata BA
Wakil ketua : H. Nurdin Harun
Kordinator-kordinator :
Tajdid dan Tabligh : Ilham Khairi BA
Peng. SDM dan Kebudayaan : Ishak Sutrisno
Sosial Ekonomi : Zainal Abidin
Pendidikan : Drs A. Khaliq Arraya
Organisasi dan kelembagaan : Sufriadi Hasan Basri BA
External : Drs Thamrin Ariadhie
Sekretaris : Drs Yunizar Noor MPd
Wkl Sekretaris : Drs Fuad Afsar
Wkl Sekretaris : Abdul Rahman Ayun SH
Bendahara : Teuku Syukri Muli
Baru setahun kepengurusan ini dibulan Juni 1997 diresafel sbb :
Peng. SDM dan Kebudayaan : Zainal Abidin
Sosial Ekonomi : Drs Thamrin Ariadhie
Bendahara : Ishak Sutrisno
External : Teuku Syukri Muli
Diakhir Juli 1998 dilakukan resafel ke 2, dengan susunan sbb :
Ketua : Drs Anwar Haitami
Wakil ketua I : As Adinata BA
Wakil ketua II : Ilham Khairi BA
Wakil ketua III : H. Nurdin Harun
Wakil ketua IV : Zainal Abidin
Sekretaris : Abdul Rahman Ayun SH
Wkl Sekretaris I : Drs Yunizar Noor MPd
Wkl Sekretaris II : Drs A. Khaliq Arraya
Bendahara : Teuku Syukri Muli
Wakil Bendahara : Drs Fuad Afsar
Anggota Pimpinan : Ishak Sutrisno (alm)
Drs Thamrin Ariadhie
Sufriadi Hasan Basri BA
Resafel ke 3 dilaksanakan 8 Juni 1999
Ketua : Drs Anwar Haitami
Wakil ketua I : H. Nurdin Harun (alm)
Wakil ketua II : Sufriadi Hasan Basri BA
Sekretaris : As Adinata BA
Wkl Sekretaris I : Drs A. Khaliq Arraya
Wkl Sekretaris II : Drs Fuad Afsar
Bendahara : Teuku Syukri Muli
Anggota Pimpinan : Drs Thamrin Ariadhie
Ishak Sutrisno
Abdul Rahman Ayun SH
Ilham Khairi BA
Zainal Abidin
Drs Yunizar Noor MPd
Ketua-ketua Majlis :
1. Majlis Tarjih PPI : M. Yunus Pakih Sinaro
2. Majlis Tabligh : Drs H. Yundiser
3. Majlis Dikdasmen : Drs Abu Bakar ML, kemudian Drs HA Cholik
4. Majlis Ekonomi : H. Muhammad Hayyan
5. Majlis PKS : Drs Syahwan, kemudian mengundurkan diri dan kemudian wafat
6. Majlis Waqaf & Harbenda : Al Bukhari
7. Majlis Pustaka : Binta Maela SPd
8. Majlis Pembina Kesehatan : Dr Hj. Kamariyah, kemudian Ramli Naim BSc
9. Badan Pendidikan Kader : Sujarno BA
Ketua-ketua PCM
Ketua PCM Binjai : Mawardi
Ketua PCM Binjai Utara : Drs Abu Bakar ML
Ketua PCM Sambirejo : H. Asmad Ali Akbar (alm)
Ketua PCM Binjai Timur : Abdul Majid (alm)
Ketua-ketua PRM :
01. PRM Kartini (Cab. Binjai) : Irfan
02. PRM Tangsi : Syamsul Bahri
03. PRM Setia : Nazwar Anas
04. PRM Tanah Seribu : Saring
05. PRM Binjai Estate : Rakimin
06. PRM Bakti Karya : Jumingan
07. PRM Bandar Sinembah : Kasdi
08. PRM Namu Ukur Selatan : Paino
09. PRM Berngam : T.Syukri Muli
10. PRM Damai ( Binjai Utara) : Hasan Kodiran
11. PRM Jatinegara : Mukhtaruddin
12. PRM K.Lada/Pahlawan : Ali Akbar Batubara
13. PRM Tandam Hilir II : Ahmad Karsidik
14. PRM Jatikarya : Drs A. Khaliq Arraya
15. PRM Jati Makmur : Legimin Harjo
16. PRM Jati Utomo : Jemiin
17. PRM Payabakung (B Timur): Boimin Pama
18. PRM SM Rejo/Km 19 : Matnur Harahap
19. PRM Sei Semayang : Drs Dahlan Hasibuan
20. PRM Sambirejo(Cab.SbRejo): H.Nahrowi
21. PRM Kwala Begumit : Wagiman
22. PRM Sendang Rejo : Kemiran
23. PRM Cengkeh Turi : M. Siddik
24. PRM Sidomulyo : Rahmat Harahap
Musyda V dilaksanakan 27-28 Januari 2001 di ranting Bakti Karya cabang Binjai Selatan, dengan ketua terpilih bpk As Adinata BA (46 suara). Anggota lainnya adalah Sujarno BA (41), H.Nurdin Harun, alm (36), Drs Fuad Afsar (35), Sufriadi Hasan Basri BA (35), Drs Abu Bakar ML (31), Ilham Khairi BA (27), Dasril Suar (25) dan Drs H. Baharuddin R (22 suara). Musyda V merupakan kelanjutan dari Muktamar Muhammadiyah ke 44 bln Juli 2000 di Jakarta dan Musywil X Desember 2000 di Binjai. Inilah Musywil yang cukup sukses, dimana Panitia beruntung sekitar Rp 10 juta. Musywil sebelumnya selalu rugi (kata PWM SU). Dalam Musywil ini juga dihadiri oleh bpk Prof DR HM Amin Rais yang waktu itu sedang berkunjung ke Sumut.
Adapun susunan PDM periode 2000 – 2005 adalah :
Ketua : As Adinata BA
Wakil ketua : H. Nurdin Harun
Wakil ketua : Drs Abu Bakar ML
Wakil ketua : Sufriadi Hasan Basri BA
Sekretaris : Dasril Suar
Wkl Sekretaris : Sujarno BA
Wkl Sekretaris : Drs Fuad Afsar
Bendahara : Drs H. Baharuddin R
Wk Bendahara : Ilham Khairi BA
Adapun para ketua Majlis adalah :
1. Majlis Tarjih PPI : M. Yunus Pakih Sinaro
2. Majlis Tabligh : Drs Anwar Haitami, kemudian diganti Ilham Khairi BA
3. Majlis Dikdasmen : Drs Hendra Jones.
4. Majlis Ekonomi : Sarbaini BM Nasir, kemudian mengundurkan diri
5. Majlis PKS : Drs Syahwan, kemudian mengundurkan diri, dan wafat thn 2004 ?
6. Majlis Waqaf & Harbenda : Binta Maela SPd
7. Majlis Pustaka :
8. Majlis Pembina Kesehatan : Dr A. Yusmadi Yusuf
9. Majlis Pendidikan Kader SDI : Drs Thamrin Ariadhie
10. Lembaga Seni dan Budaya : Muh. Arifin R
Ketua-ketua PCM
Ketua PCM Binjai : T. Syukri Muli
Ketua PCM Binjai Utara : Drs Abdul Khalik Arraya
Ketua PCM Sambirejo : Drs Titis Kardianto
Ketua PCM Binjai Timur : Drs H. Supono
Ketua PCM Binjai Selatan : Jumingan
Musyda VI dilaksanakan Maret 2006 di Perguruan Muhammadiyah Cabang Binjai, dengan ketua terpilih bpk H. Nurdin Harun dan Binta Maela SPd sebagai sekretaris. Anggota PDM lainnya adalah Hajar Aswadi MA, Drs A.Khaliq Arraya, Sufriadi Hasan Basri, Drs Niswansyah, Drs Hendra Jones, Drs Sudiono, danIlham Khairi BA. Kemudian disepakati menambah 2 pimpinan tambahan
Yaitu Khairil Anwar SPd dan Drs Syamsu Rizal. Musyda VI ini merupakan kelanjutan dari Muktamar Muhammadiyah ke 45 tgl 3-8 Juli 2005 di Malang (Jatim) dan Musywil XI Desember 2005 di Pematang Siantar.
Dalam perkembangan selanjutnya karena H. Nurdin Harun meninggal dunia tanggal 2 Nopember 2007, maka dipilihlah Drs A. Khaliq Arraya sebagai Ketua.
Adapun susunan PDM periode 2005 – 2010 adalah :
Ketua : H. Nurdin Harun
Wakil ketua : Azar Aswadi MA
Wakil ketua : Drs A. Khaliq Arraya
Wakil ketua : Drs Hendra Jones
Wakil ketua : Ilham Khairi BA
Sekretaris : Binta Maela SPd
Wkl Sekretaris : Khairil Anwar SPd
Wkl Sekretaris : Syamsu Rizal SPd
Bendahara : Sudiono SE
Anggota PDM : Sufriadi Hasan Basri BA
Drs Niswansyah
Setelah wafatnya H. Nurdin Harun tanggal 2 Nopember 2007, maka diadakan resafel :
Ketua : Drs A. Khaliq Arraya
Wakil ketua : Drs Niswansyah
Wakil ketua : Drs Hendra Jones
Wakil ketua : Ilham Khairi BA
Sekretaris : Binta Maela SPd
Wkl Sekretaris : Khairil Anwar SPd
Wkl Sekretaris : Syamsu Rizal SPd
Bendahara : Sudiono SE
Anggota PDM : Azar Aswadi MA
Sufriadi Hasan Basri BA
Adapun para Ketua Majlis adalah :
1. Majlis Tarjih & Tajdid : Sufriadi Hasan Basri BA
2. Majlis Tabligh : Drs Niswansyah, kemudian diganti Nur Ahmad Farid
3. Majlis Dikdasmen : Drs H. Yundiser
4. Majlis Ekonomi : Agam Zulkarnaen SE
5. Majlis MPKM : Hj. Mahyunas
6. Majlis Waqaf & Harbenda : Drs Kasmir M.Noor
7. Majlis Pustaka : Drs Fuad Afsar
9. Majlis Pendidikan Kader SDI : Paiman, kemudian digantikan Trio Pahlawan
Ketua-ketua PCM
Ketua PCM Binjai : Nazwar Anas
Ketua PCM Binjai Utara : Fauzi Rahman
Ketua PCM Sambirejo : Satiman S.Sos
Ketua PCM Binjai Timur : Drs H. Supono
Ketua PCM Binjai Selatan : Jumingan
Musyda VII dilaksanakan tanggal 4 – 6 Maret 2011 di Komplek Muhammadiyah/Perguruan Muhammadiyah Cabang Binjai Utara. Musyda VII merupakan kelanjutan dari Muktamar Muhammadiyah ke 46 tgl 3 – 8 Juli 2010 di Jogyakarta dan Musywil XI 06 – 09 Januari 2011 di Medan. Terpilih 9 unsur Pimpinan adalah Azar Aswadi, MAg, Drs. Niswansyah, Drs. Syamsurizal, Bintamaela SPd, Ilham Khairi, SPdI, As Adinata SPdI, Sudiono SE, Fauzi Rahman Lubis, dan Trio Pahlawan ST.
Pimpinan Cabang yang sudah melaksanakan Musyawarah Cabang ada tiga (3) cabang yakni Cabang Binjai Utara, Cabang Binjai Selatan dan Cabang Binjai Timur. Terpilih sebagai Pimpinannya adalah :
1. PCM Binjai Utara
Ketua : Drs. H. Kashmir M. Nur
Anggota-amggota : Bukhari Sag
Juriadi Sag, SPdI
Tulus Sarju
Sunarto Sag
Ali Akbar Batubara
Rahmat SPd
M. Nuh
Drs. Fuad Afsar
2. PCM Binjai Timur
Ketua : Drs. H. Supono
Anggota-anggota : M. Anis Sregar
Rubianto SPd
Drs. Basiran Basri
Syahlan
Syamsul Masri
Drs. Khalidin Musa
3. PCM Binjai Selatan
Ketua : Saring
Angota-anggota :Mara Alam Siregar
Salmaruddin Gultom
Yuliardi SKM
Jumingan
Zulkarnarnaen Lubis
Syamsul Azhar
Paino
Sarifudin Lubis

Dalam usianya yang sudah memasuki 100 tahun menurut penanggalan kalender Islam/ Hijriyah, persebaran Muhammadiyah di Binjai saat ini sangat menggembirakan. Dari 5 kecamatan yang ada di Binjai, paling tidak empat
kecamatan yang disebut Cabang sudah ada di Binjai.
Tidak hanya dalam wilayah pemerintahan Binjai, Muhammadiyah Binjai juga membawahi atau membina Muhammadiyah yang daerahnya pemerintahannya masuk daerah lain seperti Langkat dan Deliserdang. Dalam pemerintahan Kabupaten Langkat, Muhammadiyah Binjai membina Muhammadiyah Cabang Sambirejo. Daerah Muhammadiyah binaannya antara lain Sendangrejo, Sambirejo, Kuala Begumit. Namu Ukur Selatan. Sedangkn daerah pemerintahan Deli Serdang, Muhammadiyah binaannya antara lain Daerah Tanjung Anom (Binaan Muhammadiyah Binjai Utara), Sementara Muhammadiyah Binjai Timur daerah biaannya yang masuk Deli Serdang antara lain Sumber Melati Diski.masing-masing Cabang memiliki amal usaha yang menjadi pendukung gerak lajunya Persyarikatan ini dan menjadi sumber pengkaderan. Untit-unit amal usaha tersebut mulai dari taman kanak-kanak sampai sekolah (SD, SMP, SMA) serta balai pengobatan dan rumah sakit.

Matahari itu bernama Muhammadiyah

Bab I

Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam didirikan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H atau bertepatan 18 November 1912 M oleh KHA.Dahlan adalah merupakan Line Reformed of Islam atau rentetan kebangunan Pembaha¬ruan Islam, yang dimulai dari Ibnu Taiymiyah dan Ibnu Qoyyim di Damaskus, Syekh Muhammad Abduh dan Syekh Ra¬syid Ridho dengan gerakan Salafiyahnya di Mesir, Muhammad bin Abdul Wahhab dengan Gerakan Wahabinya di Nejed (Arabia), Jamaluddin Al-Afgani yang banyak berkeliling dunia Islam, diikuti gerakan Ali Garh di Pakistan/India dengan tokohnya Syekh Ahmad Khan, Dr. Anshoris, Dr. Moh. Iqbal dan di Singapura oleh Syekh Muhammad bin Agil. Dan ide gerakan Islam yang diteruskan oleh KHA. Dahlan itu seterusnya diikuti oleh Syekh Surkati Assudani dengan Al-Irsyadnya. A.Hasan dengan Persisnya, dan ma¬sih banyak lagi yang lain yang selama ini dininabobok¬kan penjajah kolonialis. Yang semua itu sejarah Nasio¬nal Indonesia mengakuinya.
Menurut album Muhammadiyah ke II buku penerbitan Pengurus Besar Muhammadiyah bagian Pustaka Yogyakarta 4 November -1943 dinyatakan :
"Pada tahun 1911 M persyarikatan Muhammadiyah mulai didirikan dengan mendapat pengakuan syah (beslu it) Guvernement tertanggal 22 Agustus 1914 No18 (+) diubah dengan besluit Guvernement tanggal 16 Agustus 1920 No.40, dan diubah lagi dengan besluit tanggal 2 September 1921 No-36”.
“Menurut buku Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah tahun 1962 dinyatakan :
"Muhammadiyah mendapat besluit :
1. Gouvernement besluit 22 Agustus 1914 No.18 (+) diubah dengan ;
2. Gouvernement besluit 16 Agustus 1920 No.20 di ubah dengan ;
3. Gouvernement besluit 2 September 1912 No. 36"
Buku makin lama makin cinta yang dikeluarkan De¬partemen Penerangan RI menyatakan ;
"Muhammadiyah didirikan pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 H bersetujjan dengan tanggal 18 Nopember 1912 M di Yogyakarta oleh KHA. Dahlan".
KHA. Dahlan memegang pimpinan pertama sampai waf¬atnya pada tanggal 23 Februari 1923 M. Demikian menur¬ut buku berita tahunan Muhammadiyah Hindia Timor 1927 dinyatakan
"Beliau adalah Pimpinan Muhammadiyah yang mula pertama dan terus memegang pimpinan itu mulai dari berdirinya pada tanggal 20 Desember 1912 M sampai pada 23 Pebruari 1923".
A. Arti dan Nama Muhammadiyah
KHA.Dahlan menamakan gerakannya dengan Muhammadiyah, mempunyai maksud-maksud tertentu, serta harapan yang jauh dan sangat luhur. Dan dengan nama tersebut dapat mencerminkan secara ringkas dan padat tentang hakekat dan bentuk gerakan yang sesungguhnya. Dengan nama itu pula akan memberi ciri dan corak yang tersendiri bagi gerakan Muhammadiyah ditengah-tengah kebangkitan bangsa dan ummat Islam dimana-mana.
Sedang arti Muhammadiyah sendiri dapat ditinjau¬ dari segi bahasa dan segi istilah.
1. Dari segi bahasa ;
Muhammadiyah berarti "ummat Muhammad" atau "Pengikut Muhammad", yaitu semua orang yang beragama Isl¬am dan meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan pesuruh Allah yang terakhir. Dengan kata lain, si apa saja yang mengaku beragama Islam yang dibawa Nabi Muhammad, sesungguhnya dia adalah orang Muhammadiyah, tanpa dibatasi oleh adanya perbedaan golongan dalam masyarakat dan kedudukan kewarganegaraannya.

2. Dari segi Istilah ;
Muhammadiyah ialah "Gerakan Islam yang didirikan oleh KHA. Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H atau 18 Nopember 1912 M di Yogyakarta".
Gerakan ini diberi nama oleh pendirinya Muhammadiyah, karena dengan nama itu berharap atau bertafalul¬agar dapat mencontoh segala jejak perjuangan dan pengabdian Nabi Muhammad saw. Juga dimaksudkan agar semua anggota Muhammadiyah benar-benar menjadi seorang mus¬lim yang penuh pengabdian dan tanggung jawab terhadap agamanya serta merasa bangga dengan ke Islaman-nya.
B. Sebab-sebab Muhammadiyah didirikan
Bahwa Usaha Muhammadiyah telah dirintis sendiri¬oleh KHA. Dahlan sejak tahun 1905, dan enam tahun kemu¬dian mendirikan sekolah Muhammadiyah yang bercorak modren. Dan satu tahun kemudian KHA. Dahlan yang dengan bantuan beberapa orang murid dan sahabatnya, mendirikan ¬pergerakan Muhammadiyah.
Pada dasar utama sebab utama Muhammadiyah didirikan adalah ; Pendalaman KHA. Dahlan terhadap isi al-Qur'an dan Sunnah terutama sekali surat Ali Imron ayat 104 yang artinya : "Adakanlah diantaramu sekalian golongan umat yang mengajak kepada Islam, memerintahkan kebajikan da n mencegah kemungkaran. Dan mereka itulah orang-orang¬ yang mendapat kebahagiaan".
Selain sebab utama tersebut, masih terdapat beberapa sebab lagi yang mendorong KHA. Dahlan yaitu ;
1. Ketidak murnian Islam, akibat pengaruh tradisi tradisi yang bukan Islam. Banyak sekali bid'ah dan khuragat yang merusak kemurnian aqidah dan ibadah dalam Islam diperaktekkan serta menjadi kebiasaan kaum muslimin, seolah-olah semua itu merupakan perintah agama.
2. Lembaga-lembaga pendidikan yang ada perlu penyempurnaan bentuk dan isi sehingga lebih sesuai de¬ngan tujuan yang hendak dicapai.
Lembaga-lembaga pendidikan pada masa itu terbagi dalam dua bentuk ;
a. Pendidikan yang bersifat pondok pesantren,
Sistem pendidikan ini umumnya dijalankan oleh ummat Islam dan merupakan sistem pendidikan yang sudah tua umurnya dan merupakan satu-satunya sistem pendidikan yang ada pada waktu itu dengan hanya mengajarkan ilmu-ilmu keagamaan saja, dan tidak diajarkan ilmu pengetahuan umum dan cara pengajarannya banyak mempergunakan metode ceramah¬ dan metode sorogan. Sudah tentu sistem pendidik¬an ini mempunyai arti dan hasil tersendiri yang tak kurang manfaatnya. Akan tetapi dilihat dari segi pendidikan secara keseluruhan, masih memer¬lukan penyempurnaan terutama segi-segi yang bersifat umum dan kecakapan-kecakapan praktis lain¬nya
b. Pendidikan yang bersistem Sekolah
Sistem pendidikan ini terutama sekali dijalan kan oleh kolonial Belanda, dengan hanya mengajar kan ilmu pengetahuan umum., tanpa memasukan keda¬lamnya pendidikan agama. Sekalipun metode dan alat-alat pendidikan dan pengajarannya cukup leng¬kap akan tetapi masih terdapat kekurangan pokok, yaitu lemahnya pendidikan moral dan agama.
3. Usaha mempertahankan Islam dari Pengaruh dan serangan dari luar.
a. Adanya pengaruh kebudayaan dan peradaban Barat terutama kebiasaan buruk mereka, banyak seka¬li merugikan Islam. Banyak kaum terpelajar Indonesia terkena pengaruh buruk tersebut, seperti sikap acuh, memusuhi dan menjauhi ajaran agama. Karena agama dipandang sebagai penghambat kemajuan.
b. Giatnya kaum Kristen-Katolik dengan usaha mi¬si keagamaannya. Hal ini-menyadarkan KHA. Dahlan untuk membangun sebuah organisasi dakwah yang kuat dan tertib, sehingga dengan organisasi tersebut bisa mengimbangi dan melebihi usaha-usaha Kristenisasi-pengkristenan ummat Islam di Indonesia.
c. Adanya penjajahan Belanda yang berabad-abad lamanya dan mengakibatkan penderitaan yang tak kunjung habis bagi bangsa Indonesia yang mayori¬tas beragama Islam. Maka banyak perjuangan yang telah didarmabaktikan oleh Muhammadiyah kepada bangsa dan tanah air Indonesia, terutama pada saat-saat perjuangan kemerdekaan. Dan untuk menghargai perjuangan Muhammadiyah pemerintah Indonesia menetapkan KHA. Dahlan dan beberapa tokoh Muhammadiyah lainnya sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
4. Pengaruh dan dorongan gerakan Pembaharuan dalam dunia Islam.
Sebagaimana telah diketahui bahwa KHA. Dahlan sa¬ngat gemar menelaah dan sangat pandas menafsirkan al-Qur'an. Beliau banyak membaca terutama tafsir al-Mahar susunan Muhammad Abduh dan Rasyid¬ Ridha dan sangat terkesan kepada isi dan cara penguraiannya. Maka tidaklah berlebihan dalam beberapa hal KHA. Dahlan mendapat dorongan dari padanya. Dan apa yang dicita-citakan serta yang men¬jadi renungannya dengan membandingkan tafsir tersebut seolah-olah mendapatkan kawan seiring sejalan dan mendapatkan tenaga bantuan moril yang tidak kecil.
C. Maksud dan Tujuan Muhammadiyah
Segala hal Yang dikerjakan Muhammadiyah, didahu¬lui dengan adanya maksud dan tujuan tertentu. Dan dengan maksud dan tujuan itu pula yang akan mengarahkan gerak perjuangan, menentukan besar kecilnya kegiatan serta macam-macam amal usaha Muhammadiyah.
Maksud dan tujuan Muhammadiyah telah mengalamai beberapa kali perobahan disesuaikan dengan situasi dan perkembangan negara Republ¬ik Indonesia, antara lain :
Pertama : Pada awal berdirinya dirumuskan sebagai beri¬kut
• Menyebarkan pengajaran Kanjeng Nabi Muhamm¬ad saw kepada penduduk bumi putera, didalam ¬residensi Yogyakarta.
• Memajukan hal agama Islam kepada anggota-anggotanya.
Kedua : Sesudah Muhammadiyah meluas keluar daerah Yogyakarta, berbunyi
• Memajukan dan menggembirakan pengajaran dan Pelajaran Agama Islam di Hindia Belanda dan
• Memajukan dan menggembirakan hidup sepanja¬ng kemauan Agama Islam kepada sekutu-sekutu nya.
Ketiga : Dimasa Penjajahan Jepang (1942 - 1945)
Sesuai dengan kepercayaan untuk mendirikan kemakmuran bersama seluruh Asia limur Raya dibawah pimpinan Dai Nippon dan memang diperintah kan oleh Tuhan Allah, maka perkumpulan ini :
• Hendak menyiarkan agama Islam serta melatihkan hidup yang selaras dengan tuntunannya;
• Hendak melakukan pekerjaan kebaikan umum
• Hendak memajukan pengetahuan dan kepandaian serta budi pekerti yang baik kepada anggota anggotanya.
• Kesemuanya itu ditujukan untuk berjasa mend¬idik masyarakat ramai.
Keempat : Diputuskan di Mu' tamar ke 31 di Yogyakarta tahun 1950 ;
• Maksud dan tujuan Persyarikatan ialah menegakan dan menjunjung tinggi agama Islam se¬hingga dapat mewujudkan masyarakat Islam ya ng sebenar-benarnya".
Kelima : Diputuskan dalam Multamar ke 34 tahun 1959 - di Yogyakarta ;
• Maksud dan Tujuan Persyarikatan ialah menegakan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga "terwujud" masyarakat Islam yang sebenar-benarnya".
Keenam : Diputuskan dalam Mu'tamar ke 41 tahun 1985 di Surakarta (Solo) ;
• Maksud dan Tujuan Persyarikatan ialah, menegakan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama adil dan makmur yang diridloi Allah SWT".
Terakhir : Dalam Keputusan Muktamar Muhammadiyah tahun 2005 di Malang ditegaskan bahwa tujuan Persyarikatan ini adalah :
 Maksud dan tujuan Muhammadiyah ialah menegakan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Untuk mencapai kebutuhannya tersebut, dalam strukturisasi kepemimpinan Muhammadiyah ada yang Disebut Majelis/ Lembaga yang bertugas sebagai pembantu pimpinan. Dalam birokrasi Pemerintahan dikenal seperti Menteri kalau di Pusat, dibawahnya Kepala Kantor/Kepala Kanwil/Kepala Dinas. Dalam uraian berikut, terlihat bahwa Muhammadiyah Binjai memiliki beberapa Majelis/Lembaga yang dipandang berperan aktif dalam memyelenggarakan berbagai amal usaha untuk lebih memasyarakatkan Muhammadiyah di kota Binjai.
Dibidang pendidikan, Muhammadiyah memiliki Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, amal usaha yang ditanganinya adalah sekolah-sekolah mulai dari SD sederajat, SMP sederajat, SMA sederajat, sampai Perguruan tinggi. Sedangkan untuk Taman Kanak Kanak adalah wilayah Muhammadiyah Perempuan atau dikenal Aisyiyah. Sementara di bidang Kesehatan ada Majelis Pembina Kesehatan dengan amal usahanya Rumah Sakit, Balai Pengobatan. Dibidang Tabligh, ada Mesjid, Mushollah dan lain sebagainya.
Ada juga apa yang disebut dengan Ortom atau Organisasi Otonom. Seperti Aisyiyah, Ortom Khusus dalam Persyarikatan Muhammadiyah yang khusus bergerak dibidang kewanitaan, ada juga Pemuda Muhammadiyah, khusus Pemuda, IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) yang bergerak khusus di kalangan Pelajar, Ada IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) wadah untuk para Mahasiswa, TSPM (Tapak Suci Putera Muhammadiyah) di kalangan olahraga bela diri, khususnyaSilat, ada juga HW (Hizbul Wathan) kepanduan atau pramukanya di kalangan Persyarikatan Muhammadiyah. Bapak TNI, Panglima Besar Jenderal Soedirman adalah alumni HW ini. Ada juga NA (Nasyiatul Aisyiyah), khusus bergerak di bidang keputrian.

Sabtu, 21 Mei 2011

Makna Sepotong Daging

Seorang gadis mungil mendatangi Rasulullah saw sendirian. Ia hendak mengadukan perihal tangan kanannya yang sejak beberapa hari belakangan terasa kebas. “Ya Rasulullah doakanlah saya kepada Allah, sehingga tangan saya ini dikembalikannya sebagai mana semula”. Rasul bertanya : “Apa yang menyebabkan tangan kananmu itu bisa seperti itu ?”. gadis kecil itu memulai ceritanya: “Ayah dan ibu saya telah lama meninggal dunia. Saya dirumah tinggal sebatangkara tanpa sanak saudara. Beberapa malam yang lalu, saya bermimpi bahwa kiamat telah terjadi. Saya melihat dalam mimpi itu, Neraka jahim telah dibuka dan penuh dengan penghuninya. Begitu juga dengan surge telah pula terbuka lebar pintunya dan telah mulai dimasuki mereka yang telah lama merindukannya . disatu lembah neraka yang paling ngeri dan dalam, samar-samar saya memandang dari jauh ibu saya. Dan ditangan kanannya tergenggam sepotong daging, sementara tangan kirinya memegang dengan erat selembar kain perca. Setiap kali api neraka datang menjilat, jika sebelah kanan ia tolak dengan potongan daging, tapi bila muncul menyala dan membara dari arah kiri, maka iapun seolah menahannya dengan kain perca tersebut. Setelah saya semakin dekat dan sudah memungkinkan suara saya dapat didengarnya dalam kesibukannya menepis jilatan api neraka itu, maka sayapun bertanya, “Kenapa bias terjadi seperti ini wahai Ibunda ?”. Sedangkan dulunya ibu cukup patuh dalam beribadah kepada Allah dan sangat sayang pada ayahanda sebagai suami, dan bahkan saya tau, bahwa ayah sangat sayang dan reda kepada ibu. Dengan kondisi tubuh lunglai, keringat mengucur sekujur tubuh sementara pakaian nyaris habis terbakar, ibundanya menjawab, “Anakku !, ibumu yang malang ini saat di dunia adalah tergolong manusia pelit, dan di sini, ditempat yang kau lihat ini, inilah tempat ibu dan kawan-kawan seperti ibumu, Muslim yang pelit”. Saya bertanya lagi, “Jadi kedua benda yang ditangan ibu itu yang ibu jadikan perisai, apa dan dari mana gerangan ?”. ini adalah potongan daging dan perca kain, hanya ini sajalah sedekah ibu sepanjang umur yang berpuluh tahun didunia. Kedua benda ini diserahkan kepada ibu disaat usai penghisaban amal. Dan kedua benda sederhana inilah yang ibu jadikan penghalang api manakala ia datang berkobar hendak membakar ibu” . Saya bertanya selanjutnya : “Ayah dimana ibu ?”. “Oh anakku, ia berada di tempat yang sama dengan para dermawan di syurga, yang cukup jauh dari tempat ini. Maka akupun berusaha mencari arah jalan ke tempat ayahku. Tiba-tiba ia kulihat tegak di tepi Haudmu (Telaga Ya Rasul. Ayah saya sibuk dengan senang hati melayani para tetamu. Ia meraih gelas dari tangan Ali, Ali dari tangan Usman, dan Usman dari tangan umar, sementara Umar dari tangan Abu Bakar. Dan Umar menerimanya dari tanganmu ya Rasul”. Disela kesibukan ayah saya, saya sempatkan mengadu perihal ibu, sembari memohon segelas air buat ibu. Ayah saya menjawab, bahwa ibumu itu penghuni Kamar Pelit., yang senang berbuat maksiat, sementara dosanyapun lumayan. “Anakku, air telaga Nabi haram bagi ibumu dan mereka yang sama dengannya. Aku tak perduli. Kuuambil gelas dan kupenuhi isinya, lantas aku berlari menuju ibu, kemudian kuserahkan kepadanya. Namun, baru saja ibu hendak meminum segelas air tadi, aku terbangun, namun sebelum sadar betul, namun masih sempat saya mendengar suara yang cukup kuat, mudah-mudahan tanganmu itu akan sakit, karena telah berani melanggar aturan yang berlaku, bahwa air ini hanya akan diberikan kepada mereka yang tergolong memiliki kesalehan individual dan kesalehan social. Benar saja ya Rasul, begitu saya sadar dari mimpi dan tidur itu, sampai sekarang tanganku bukan main kebasnya”.
Setelah selesai gadis itu curhat, Nabi saw berkomentar ;”Dirimu telah turut kebagian resiko dari sifat bakhil ibumu, bagaimana pula resiko yang diterima langsung oleh sipelaku. Sigadis terrmenung. Pipinya basah oleh air mata yang menetes, disela isak dan tangis, ia mempertegas permohonannya, “Tolonglah doakan agar tangan saya kembali pulih seperti semula, Ya Rasul”. Rasul kemudian menyuruh sigadis mengangkat tangannya, bersamaan dengan itu tongkat Rasul diletakkan diatas tangan itu, sembari berdoa, “Ya Allah, berdasarkan mimpi yang diceritakannya kepada saya, tolonglah sembuhkan tangannya Ya Allah”. Dengan doa Rasul saw, kesembuhan diberikan oleh Allah swt saat itu juga.
Dari kisah ini, dapatlah dipahami bahwa ternyata sepotong daging dan selembar perca yang pernah disedekahkan di jalan Allah, ikhlas bias member perlindungan bagi kita nanti dari jilatan api neraka. Apalagi bila lebih dari itu. Berbahagialah mereka yang punya kelebihan harta dan digunakannya bukan sekedar pemuas selera, tetapi juga melimpah kepada orang yang susah dan memerlukannya. Beberapa hadits tentang keutamaan Pemberian itu sebelum digunakan oleh sipenerima, akan berbicara dengan lima hal yakni :
1. Dulu jumlah saya sedikit kini bertambah banyak.
2. Dulu aku adalah musuhmu jika salah menggunakan, namun kini aku adalah kekasihmu.
3. Dulu aku adalah yang musnah (jika dimakan akan jadi kotoran, jika dipakai akan using), kini aku menjadi abadi.
4. Dulu aku selalu dijaga, karena takut hilang.
5. Namun sekarang akulah yang menjagamu.
Dalam bentuk lain, Rasulullah bersabda,
- “Pemberian itu bias menutup tujuh puluh pintu bala”.
- “Obatilah penyakitmu dan penyakit keluargamu dengan banyak member/bersedekah”.
-“ Siapa yang merasakan hatinya kasar atau keras seolah tak perduli keadaan orang lain, maka lunakkanlah dengan memberi sedekah”.
-“ Sedekah itu bisa memadamkan amarah Allah”.
-“ Sedekah itu juga tergolong hadiah. Saling member hadiahlah kamu sebagai perekat kasih sayang”.
-“Pagarilah hartamu dengan bersedekah”.
-“Sedekah itu bias menolak cobaan yang akan muncul dan juga menambah berkah umur”
Tak pernah kita menduga, apa yang telah kita beri ternyata balasannya berlipat ganda, padahal dengan yang sudah ada sekarang ini saja sudah dirasa cukup, konon pula ditambah. Subhanallaah.


Binjai, April 2011
Drs. Fuad
Guru PAI, SMP Muhammadiyah 12 Binjai

Kajian tentang scholastic

Scholastic (pengetahuan abad pertengahan), bertujuan untuk membuktikan kekebalan ajaran gereja. Uraian lengkapnya, scholastic adalah ilmu yang diajarkan di sekolah-sekolah dan universitas-universitas di Eropa zaman pertengahan abad ke-9 sampai abad ke-16. Filsafat ini tidak dapat disebut dengan apa yangdisebut filsafat sekarang. Dizaman pertengahan filsafat ini merupakan “ilmu pengetahuan” yang dalam segala-galanya tunduk kepada gereja katholik, ia tak henti-hentinya dikontrol oleh theology tersebut dan kerjanyapun cuma menyelenggarakan dasar-dasar yang perlu bagi dogma-dogma dan ajaran-ajaran gereja Katholik itu. Karena itu filsafat scholastic biasanya disebut ancill theologiae (budak suruhan theology).
Filsafat scholastic ini berdasarkan ajaran Aristoteles dan jagonya yang paling terkenal adalah Thomas dari Aquino. Pandangan Aristoteles menurut apa yang disampaikan oleh orang Islam kepada mereka dan kemudian dimasukan dalam ajaran gereja Nasrani oleh Thomas Aquino. Apa yang terdapat dalam ajaran itu dianggap benar, itulah yang benar, yang menyimpang pasti salah. Mereka yang menyimpang dari ajaran yang benar atau berpegang pada ajaran yang salah disebut bid’ah. Zaman ini adalah zaman rasa haru terhadap agama. Banyak orang yang meniru Agustinus salah seorang imam gereja yang terkenal yang memandang sejarah sebagai suatu drama kesejahteraan. Karena perbuatan malaikan Lucifer yang telah jatuh itu, maka tak lama setelah alam diciptakan Tuhan, mausia jatuh ke lembah dosa. Pada dasrnya manusia tertolong, karena Tuhan mengorbankan satu satunya putranya yakni Kristus. Tak lain agar orang terlepas dari dosa-dosa itu. Orang menanti kedatangan kembali Yesus Kristus yang akan mengusir iblis dari dunia ini dan mendirikan kerajaan cinta seribu tahun yang suci, mendesak Civitas Mundi (kerajaan duniawi) dan menggantikannya dengan Civitas Dei (kerajaan Tuhan). Segala yang bersifat duniawi pada dasarnya, termasuk dalam negara yang dikuasai iblis, sebab itu jahat.
Sebelum mengkaji lebih jauh, ada baiknya dikaji dulu orang yang menyebarkan ‘ilmu’ yang kemudian ‘ilmu’ itu menjadi dasar lahirnya scholastic, karena seperti diuraikan sebelumnya, scholastic lahir berdasarkan ajaran Aristoteles. Aristoteles berasal dari Stagira (384-322 SM), termasuk salah seorang Filsuf terbesar. +/- 366 SM ia belajar ke Athena dan berguru pada Plato dan mengajari Raja Iskandar, Raja Macedonia. Tahun 334 SM ia kembali ke Athena dan mendirikan sekolah. Ia terpaksa melarikan diri setelah 12 tahun kemudian karena dituduh mengengkari dewa-dewa. Dia pula yang pertama sekali menulis suatu uraian tentang logika dan menyusul karangannya yang lain Filsafat pertama yang belakangan disebut ‘Metafisika’ (pengetahuan tentang hakekat dari benda-benda yang kita alami dalam dunia nyata yang bersifat transenden (artinya mengatasi kesanggupan manusia untuk mengalaminya, tidak dapat dialami oleh manusia, seperti hakekat dari suatu benda (hal)). Menurut Kant dan pengikut-pengikut positivism (aliran filsafat yang didasarkan oleh A. Comte seorang bangsa Prancis yang membagi 3 (tiga) tingkatan, seperti theology, metaphysic dan positif), bahwa segala mcam pengetahuan mengenai hal-hal yang mengatasi pengalaman kita (pengetahuan tentang hakekat sesuatu, misalnya) adalah spekulasi belaka. Manusia hanya dapat mengetahui apa yang dialaminya. Hakekat dari suatu benda mengatasi pengalaman kita, karena itu menurut Kant, metefisika menurut ilmu Aristoteles adalah mustahil. Metafisika yang dimaksud adalah metafisika yang bercorak objektif, sejak abad 20 timbul pula metafisika yang bersifat subjektif.
Metafisika ini merupakan filsafat yang berdasarkan pada seluruh pribadi orang yang melakukannya., jadi tidak saja akal atau rasionya yang dipakai untuk berfilsafat , tapi juga perasaan dan kemauan, pendek kata seluruh pribadinya berusaha untuk menyelesaikan soal-soal yang dihadapinya. Yang hendak diketahui oleh Metafisika ini ialah kenyataan mutlak (absolute wirklichkei). Metafisika semacam ini sering disebut-sebut dikalangan existensialisme, suatu kalangan yang bertolak belakang dengan kemajuan (evolusionisme) dan filsafat idealism yang memberikan kepastian dan ketenteraman pada umat manusia yang mabuk akan optimisme ketika itu atau tidur pada suasana yang serba memuaskan itu. Hal itu pulalah penyebab salah satu timbulnyaperang dunia pertama. Terakhir baru mereka menyadari. Padahal sejak dini sudah ada filsuf-filsuf seperti Nietsche, Kieekegaard,dan Dostojewski. Sejak itu pula hilangnya kepercayaan orang pada kebenaran abstrak dan umum yang dianjurkan evolusionisme dan idealism dan bangkitnya keinginan untuk mengenal keadaan dalam bentuk sekonkrit-konkritnya.
Keuntungan pertama yang dapat diambil dari hal itu adalah kembalinya sifilsuf ke tengah-tengah masyarakat/ penghidupan. Dengan kata lain, ia tidak lagi sebagai penonton. Sungguhpun Kant memustahilkan Metafisikanya Aristoteles yangdidahului oleh fisikanya, uraian ini sebenarnya jauh lebih besar nilai logosnyadari pada logikanya tadi. Tapi perkembangan ilmu pengetahuan zaman modern saat ini banyak dipengaruhi oleh pikiran-pikiran maupun pendapat Aristoteles.
Orang top yang menghidupkan scholastic adalah Thomas dari Aquino (1225-1274), orang suci dan pujangga gereja bangsa Itali, salah seorang anggota Tarekat Dominikan (ajaran yang memerangi faham-faham salah/bid’ah) di Prancis Selatan. Thomas juga seorang ahli theology Katholik terbesar. Dia pula yang menyesuaikan filsafat Aristoteles dan ajaran Katholik tentang iman dan kesusilaan. Bukunya tentang penyesuaian kedua ini ditulisnya dalam “Summa Theologica” yang termashur. Sebagai peringatan atas jasanya, diadakan hari peringatan mengenang Thomas Aquino, setiap tanggal 07 Maret.
Seperti kebanyakan ilmu-ilmu lain yang memiliki cabang,scholastikpun demikian. Salah satu cabang scholastic adalah Realisme., suatu faham bahwa pengertian-pengertian umum berdasarkan realitet (kenyataan). Apa yang ada didunia luar, sesuatu yang adanya (wujudnya) tidak tergantung pada manusia, realitet seperti ini dinamakan realitet objektif (tidak tergantung pada subjek). Ada juga realitet yang yang merupakan kenyataan dalam cita-cita, ingatan atau pikiran manusia yang disebut realitet subjektif. Lawan dari realitet adalah nominalisme. Nominalisme (dari bahasa Latin, nomen, nama), mengajarkan bahwa pengertian umum itu (seperti manusia,, binatang dan sebagainya) sekali kali tidak berdasarkan realitet (tidak berwujud). Menurut Nominalisme pengertian pengertian umum tersebut hanya merupakan nama (nomina rerum)bagi hal-hal yang kita hadapi. Bagi realism dunia luar (kenyataan, realitet), sungguh-sungguh berwujud, lawannya adalah idealism. Filafat idealism mengajarkan segala yang kita alami dan kita ketahui pada hakekatnya berwujud dalam kesadaran manusia. Idealism mengajarkan bahwa dasar dari segala –gala yang ada adalah ide belaka. Dalam filsafat Plato, ide ialah pengertian pengertian umum yang yang menyatakan hakekat dari benda-benda dan hal-hal yang kita jumpai dalam hidup kita, hakekat dari benda-benda dan hal-hal yang kita jumpai dalam hidup kita bersifat inteligibel artinya hanya dapat dipahami dengan akal, hanya dapat diketahui dengan intelek.
Menurut Kant, suatu hal atau benda disebut inteligibel, jika hal (benda) tersebut dapat ditangkap dengan akal dan tidak dapat dialami dengan panca indera. Menurut Decrates, ide adalah bayangan dari suatu benda atau hal, yakni bayangan dalam kesadaran (pikiran) manusia. Menurut filsafat Kant, ide adalah suatu pengertian yang hanya berdasarkan akal manusia dansekali-sekali ttidak mengenai suatu kenyataan. Jadi tidak objektif. Dalam filsafat ini ide berfungsi untuk mengatur dan memimpin cara manusia berfikir. Dalam bahasa sehari-hari idelisme artinya pendirian atau kelakuan yang berdasarkan pada sesuatu atau cita-cita yang luhur.
Dalam filsafat modern, realism dibedakan pada 3 macam, yakni :
1. Realisme Naif, menurut Realime inikeadaan dunia luar (realitet) itu adalah seperti yang kita alami dengan panca indera kita.
2. Realism Transedental, realism ini kelihatan pada ajaran filsafat Kant. Menurut Realisme ini yang kita alami dan ketahui itu adalah “Erscheinung” (penjelmaan) belaka dari dunia luar, Realitetan sich.
3. Realisme Kritis. Menurut Realisme Kritis ini pengalaman-pengalaman kita mengenai dunia luar itu belum lagi melukiskan bagaimana keadaan realitet sebenarnya, tapi karena akal kita, dapatlah kita menyelami segala rahasia tersebut, dengan demikian secara berangsur-angsur akhirnya segala realitet itu kita ketahui.

Realisme boleh disebut hampir bersamaan dengan Fenomenalisme, sebutan untuk pendirian, bahwa yang dapat diketahui manusia bukan benda an sich tapi hanya fenomen (fenomenon), atau penjelmaan dari sesuatu benda atau hal. Jelasnya pendirian ini berpendapat , bahwa segala pengetahuan manusia hanya berdasarkan pengalamannya, jadi hanya mengenai pengalamannya tentang sesuatu benda atau hal. Jadi segala apa yang menguasai (mengatasi) pegalaman tidak mungkin dikenal manusia. Fenomena yang terkenal adalah pendirian Kant. Sementara Neo Realisme, sebutan dari filsafat Inggeris menentang Hegelianisme dan Neohegelianisme yang bercorak spekulatif dan mengemukakan metode yang lazim dipakai dalam ilmu-ilmu alam.
Kesimpulan :
- Scholastic adalah filsafat yang beda jauh dengan filsafat yang ada saat ini. Tepatnya sesudah abad ke-16.
- Scholastic sebagai suatu ilmu/filsafat tidak mengenal experiment/penyelidikan. Orang yang menganut faham scholastic adalah orang yang lebih mengutmakan perasaan ketimbang akal.
- Scholastic adalah ajaran Aristoteles yang dikembang dan disempurnakan oleh Thomas dari Aquino.
- Aliran dalam scholastic, antara lain Realisme yang berlawanan dengan Nominalisme dan Idealisme.

Senin, 09 Mei 2011

Cara berfikir Primitif orang-orang Kristen

إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ عِندَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ ۖ خَلَقَهُ مِن تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُن فَيَكُونُ ٣:٥٩
Sesungguhnya misal (penciptaan) ‘Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia. QS Ali Imran ayat 59

maaf mau sedikit membahas ayat ini. waktu diskusi di Utan kayu sama seorang pendeta yang jadi atheis. dia memaparkan soal penelitian yg mengatakan bahwa Yesus sebenarnya lahir akibat dari perkosaan seorang tentara Romawi yang bernama Panthera kepada Maria. Dia bahkan sampe menyatakan bahwa ilmuwan akan mengetes DNA yang ada dikuburan Panthera dan kuburan Yesus agar bisa dicocokkan.

Sebenarnya cara berfikir atheis ini adalah cara berfikir yang melanjutkan keprimitifan cara berfikir waktu dia masih beragama Kristen. Bila memang ilmuwan mau ngetes DNA Panthera dan Yesus, tentu ilmuwan harus juga harus membandingkan DNA keturunan panthera dan Yesus yang ada sekarang untuk memastikan bahwa DNA yang ditest itu benar-benar mayat Panthera dan Yesus. tentu bisa dibilang ini kerjaan yang tidak mungkin. Para ilmuwan atheis itu mencoba menolak ketuhanan Yesus dengan cara-cara yang mustahil.

Mengapa para atheis sampai membuat sebuah argumen bahwa Yesus lahir dari akibat perkosaan?? karena menurut mereka, kalo Yesus lahir tanpa adanya campur tangan seorang lelaki maka itu kejadian yang sudah melanggar hukum alam, dan sesuatu yang terjadi dialam ini tidak mungkin keluar dari hukum alam. ternyata mereka juga berfikir sama dengan orang-orang Kristen yang menganggap kelahiran Yesus tanpa bapak adalah sebuah kejadian Ilahiah yang melanggar hukum alam sehingga dibuatlah doktrin bahwa benih Yesus itu berasal dari Allah dan akhirnya Yesus disetararakan dengan Allah. Padahal menurut ayat Al-Qur’an diatas bahwa kelahiran Yesus yang tanpa bapak itu adalah bukan kejadian Ilahiah dan tidak melanggar hukum alam karena adam sendiri diciptakan dari tanah, tanpa bapak dan ibu. jadi tidak ada alasan untuk menuhankan Yesus. banyak diantara makhluk Allah yg bisa melahirkan tanpa bapak, nih contohnya Hiu punya anak tanpa kawin? . Bahkan para atheis tersebut lupa kalau ternyata sekarang sedang berkembang “kloning” yang hanya dengan DNA saja sudah bisa membuat makhluk hidup.

Jadi, apakah hanya karena Yesus lahir tanpa ayah berarti dia pantas diTuhankan?? ternyata pendeta yang menjadi atheis tersebut hanya melanjutkan keprimitifan cara berfikir sewaktu dia masih menjadi pendeta.

Mengkoreksi Pendeta Rasialis.........

Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Adil dalam segala ketentuan, peraturan dan takdir-Nya. Dengan keadilan yang mutlak, Dia tidak akan menilai dan memandang umat manusia berdasarkan penampilan lahiriah, melainkan berdasarkan ketakwaan dan amal shalih masing-masing hamba-Nya. Al-Qur’an menyatakan bahwa orang yang paling mulia di sisi-Nya adalah orang yang paling bertakwa:

…إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ…
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. QS ِAl-Hujarat ayat 13

Belakangan, jagat teologi diramaikan dengan munculnya para pendeta dan penginjil pro-Israel yang menjajakan teologi rasialis. Berbagai buku dan brosur mereka sebarkan secara gratis untuk menanamkan teologi pro-Israel dan anti-Arab, di antaranya: “Siapakah Yang Bernama Allah itu?” (27 halaman), “Kristus dan Kristen dalam Al-Qur’an” (76 halaman), “Yesus Bukan Allah Tetapi Eloim” (69 halaman), brosur “Iman Taat kepada Shiraathal Mustaqiim” (6 halaman), brosur “Stop!! Siapakah yang bernama Allah itu?” (6 halaman), majalah Midrash Talmiddim edisi 3, dll.

Kesimpulan semua buku tersebut seperti koor yang mengajarkan fanatisme rasial kepada Israel dan kebencian teologis terhadap segala yang berbau Arab. Ide yang menonjol adalah mengganti seluruh istilah dari bahasa Arab dalam teologi Kristen, dengan istilah-istilah Israel (bahasa Ibrani). Misalnya: mengganti kata “Allah” dengan “Yahweh,” kata “Tuhan” diganti dengan “Adonai,” “Yesus Kristus” diganti dengan “Yeshua Hamasiah,” dll. Kristen Israel ini keukeuh dengan dalih bahwa Israel adalah rujukan iman Kristen.

Soal ide membuang seluruh istilah Arab dari kekristenan, kita tidak perlu ikut campur. Silahkan mereka berpolemik internal dengan lembaga resmi Katolik dan Protestan untuk merombak seluruh istilah yang sudah telanjur mereka pakai. Silakan mengganti nama kitab suci “Alkitab” atau “Bible” dengan istilah Ibrani. Ganti saja semua nama-nama surat dalam Bibel: Hakim-hakim, Pengkhotbah, Kisah Para Rasul, Kitab Wahyu, dll karena semuanya istilah Arab. Silahkan merombak seluruh istilah Arab dalam ribuan ayat, misalnya: silsilah, nabi, rasul, kudus, ilah, dll. Jangan lupa, nama agama “Kristen” juga harus diganti, karena ini bukan bahasa Ibrani, tapi istilah Yunani. :)

Untuk menopang teologi rasialisnya, mereka mengutip ayat-ayat Bibel dengan gaya “semau gue” secara parsial. Pada halaman 1 misalnya, mereka mengutip kitab Kejadian 17:18-19, lalu menyimpulkan bahwa Tuhan tidak memperkenankan leluhur bangsa Arab, yaitu Nabi Ismail untuk hidup di hadapan-Nya. Ayat yang ditampilkan adalah sbb:

“Dan Abraham berkata kepada Tuhan: “Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!” Tetapi Allah berfirman: “Tidak.” (Kej. 17:18-19).”

Kutipan tak utuh ini memberikan pengertian seolah-olah Ismail tidak diperkenankan hidup di hadapan Tuhan, yaitu ketika Nabi Ibrahim (Abraham) memohon kepada Tuhan agar Ismail anaknya diperkenankan hidup di hadapan Tuhan, permohonan itu ditolak mentah-mentah dengan satu kata “Tidak!”

Kesimpulan bahwa Nabi Ismail adalah nabi yang tidak diberkati Tuhan ini ditonjolkan untuk menanamkan sikap kebencian anti Arab, karena Ismail adalah leluhur bangsa Arab, termasuk Nabi Muhammad SAW.

Benarkah tuduhan pendeta rasialis itu, mari kita baca ayat selengkapnya satu perikop:

“Kemudian Allah berkata kepada Abraham, “Engkau jangan lagi memanggil istrimu Sarai; mulai sekarang namanya Sara. Aku akan memberkatinya dan ia akan melahirkan seorang anak laki-laki yang akan Kuberikan kepadamu. Ya, Aku akan memberkati Sara, dan ia akan menjadi ibu leluhur bangsa-bangsa. Di antara keturunannya akan ada raja-raja.” Lalu sujudlah Abraham, tetapi ia tertawa ketika berpikir, “Mana mungkin seorang laki-laki yang sudah berumur seratus tahun mendapat anak? Mana mungkin Sara melahirkan pada usia sembilan puluh tahun?” Lalu berkatalah ia kepada Allah, “Sebaiknya Ismael saja yang menjadi ahli waris saya.” Tetapi Allah berkata, “Tidak. Sara istrimu akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakannya Ishak…” (Kejadian 17:15-19, Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari).

Dengan membaca ayat secara utuh, jelaslah maksud ayat yang sesungguhnya adalah kisah tentang Nabi Ibrahim yang merasa ragu usianya (100 tahun) dan usia istrinya (90 tahun) untuk bisa melahirkan seorang bayi. Maka Ibrahim sudah merasa cukup dengan anak tunggal dari istri keduanya, Hagar, sebagai pewarisnya. Tuhan menjawabnya pernyataan optimis bahwa Ibrahim akan dikaruniai anak yang kedua, Ishak sebagai ahli warisnya juga di samping Ismail.

Pengertian ini sinkron dengan Alkitab tahun 1941: “Maka sembah Ibrahim kepada Allah: Ya Tuhan, biar apalah Ismail sahaja hidup di hadapan-Mu Maka firman Allah: Bahwa sesungguhnya Sarah, istrimu itu beranak kelak bagimu laki-laki seorang; hendaklah engkau namai akan dia Ishak.”

Ajaran rasialis pendeta ini kontradiktif dengan ayat Bibel yang menyatakan Tuhan tidak menilai dan membeda-bedakan orang berdasarkan jasad lahiriah, suku bangsa dan status sosial, kecuali menurut ketakwaan dan amal shalih:

“Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamal­kan kebenaran berkenan kepada-Nya” (Kisah Para Rasul 10:34-35).

Bila Tuhan menilai seseorang berdasarkan amal perbuatannya, maka siapapun yang bersalah akan menerima hukuman atas kesalahannya, tak peduli dari bangsa apa dia. Keputusan dan keadilan Tuhan tidak bisa disuap dengan ras Israel.

“Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang” (Kolose 3:25).

“Sebab Tuhan, Allah-mulah Allah segala ilah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap” (Ulangan 10:17).

Bila para Kristen rasialis itu tetap memaksakan kitab Kejadian sebagai legitimasi untuk mengklaim Nabi Ismail dan bangsa Arab keturunannya sebagai umat yang tidak diperkenankan hidup di hadapan Tuhan, maka ayat-ayat Bibel di atas harus disensor.

Tudingan Kristen Israel bahwa Nabi Ismail dan keturunannya (bangsa Arab) sebagai bangsa yang tidak diberkati Tuhan, sama sekali tidak bisa dipertanggungjawabkan. Bibel sendiri membantahnya dengan fakta-fakta sbb:

1. Allah menurunkan berkat-Nya kepada keturunan Ibrahim dari istrinya, Hagar:

“Allah berfirman: “Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar” (Kejadian 17:20).

2. Tuhan berkenan menerima domba pengorbanan yang dipersembahkan oleh Kedar dan Nebayot.

“Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan pada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku” (Yesaya 60:7).

Padahal Kedar dan Nebayot itu menurut Bibel adalah anak kandung Nabi Ismail: “Abraham mempunyai dua anak laki-laki, yaitu Ishak dan Ismael. Inilah anak-anak Ismael: Nebayot, yang sulung, lalu Kedar, Adbeel, Mibsam” (I Tawarikh 1:28-29).

Jika Tuhan tidak memperkenankan Nabi Ismail dan seluruh keturunannya hidup di hadapan-Nya, mengapa Tuhan menerima pengorbanan domba putra kandung Nabi Ismail? Karena Tuhan berkenan menerima korban persembahan anak kandung Ismail, berarti Tuhan berkenan memberikan berkah-Nya kepada keturunan Nabi Ismail.

Jelaslah bahwa semua bangsa layak diberkati Tuhan jika beriman dan bertakwa kepada-Nya. Justru, yang tidak diperkenankan hidup di hadapan Tuhan adalah teologi rasialis Kristen Israel itu!!
ISRAEL SUMBER IMAN ATAU INSPIRATOR KEJAHATAN?

Para pendeta Kristen rasialis ingin berkiblat 100 persen kepada Israel, dengan satu apologi bahwa rujukan iman Kristen bukan dari Arab, tapi dari Israel.

“…Sebab nara sumber iman Nasrani bukan dari orang Timur Tengah Arab, tetapi dari orang Israel. Mzm 147:19-20, Yes 2:3, Rm 3:1-2.” (Siapakah Yang Bernama Allah itu, hlm. 15).

Keyakinan ini harus ditinjau ulang karena tidak sesuai dengan fakta-fakta Alkitabiah. Dalam Bibel, Nabi Musa menjuluki orang-orang Israel sebagai “orang degil” dan “tegar tengkuk” terhadap Tuhan (Ulangan 31: 27) dan “penentang Tuhan” (Ulangan 9: 24). Mikha menyebut bani Israel sebagai “orang yang muak ter­hadap keadilan dan yang membengkokkan segala yang lurus,” karena para kepalanya memu­tus­­kan hukum karena suap, dan para imamnya mem­beri peng­ajaran karena bayaran, para nabinya menenung karena uang (Mikha 3: 9-11).

Dalam Perjanjian Baru, Yesus yang notabene diutus Tuhan khusus untuk bani Israel (Matius 10: 5-6), dan sering menunjukkan mukjizat kepada kaumnya, ternyata ditolak mentah-mentah. Bahkan sebagai balas budinya, mereka melakukan penganiayaan dan kekejian terhadap Yesus. Berbagai ayat Bibel mengisahkan Yesus dikhianati, ditangkap, disiksa, dicambuk, ditelanjangi, diludahi, disesah, diarak, dan disalib dengan cara keji sampai mati dengan tragisnya.

Tak heran jika Yesus mencerca mereka dengan panggilan “Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak!” (Matius 23:33) dan “angkatan yang jahat” (Matius 12:39).

Itulah tipologi bangsa yang menjadi rujukan iman para pendeta Kristen Israel.

Kristen Lahir Dari Kedegilan bangsa Israel

Sejak jaman Nabi Musa, bangsa Israel terkenal akan kedegilan mereka. Salah satu kedegilan mereka adalah ingin memiliki Allah yang berwujud. Mereka tidak puas dengan Allah yang tidak diketahui wujudnya, mereka ingin seperti bangsa kanaan yang memiliki Allah yang memiliki bentuk, sehingga mereka perlu membuat wujud-wujud Allah yg mereka ingini agar mereka bisa menyembah didepannya. Kedegilan ini dimulai ketika Nabi Musa pergi kegunung sinai, bangsa Israel meminta Harun untuk membuatkan mereka bentuk Allah seperti yang diceritakan dalam keluaran 32:1-6

“Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: “Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir–kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia. Lalu berkatalah Harun kepada mereka: “Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku.” Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun. Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: “Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!”. Ketika Harun melihat itu, didirikannyalah mezbah di depan anak lembu itu. Berserulah Harun, katanya: “Besok hari raya bagi TUHAN!” Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.

Itulah wujud Allah yang pertama kali dibuat oleh bangsa Israel berdasarkan imajinasi Harun yaitu berbentuk patung anak lembu tuangan yg terbuat dari emas. Kelakuan ini tentu saja mendapat hukuman dari Allah seperti yang diceritakan pada ayat selanjutnya.

Keinginan bangsa Israel untuk mengetahui bagaimana wujud Allah terus terjadi. Nabi Musa-pun ternyata juga ingin mengetahui bagaimana Wujud Allah seperti yg diceritakan dalam keluaran 32, sedangkan dalam Al-Qur’an surat Al-A’raaf 143 dijelaskan bagaimana Nabi Musa bertobat atas kedegilan (ingin melihat wujud Allah) ini.

وَلَمَّا جَاءَ مُوسَىٰ لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ ۚ قَالَ لَن تَرَانِي وَلَٰكِنِ انظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي ۚ فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَىٰ صَعِقًا ۚ فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ ٧:١٤٣
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: “Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau”. Tuhan berfirman: “Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku”. Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: “Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman”. QS Al-A’raaf ayat 143

Keinginan untuk melihat wujud Allah juga dilakukan oleh para murid Yesus, dimana diceritakan dalam Yohanes 14:8 dimana Filifus meminta kepada Yesus untuk menunjukkan bagaimana wujud Bapa/Allah. Maka pada ayat selanjutnya Yesus menyatakan kegeramannya dan mengatakan kepada Filifus

Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;

Ayat ini menunjukkan bagaimana Yesus merasa bahwa pengajarannya akan penyembahan Allah yang berbentuk roh (tidak berwujud) selama itu sepertinya tidak digubris oleh Filifus sehingga kedegilan umat Israel sejak jaman dahulu yang ingin melihat wujud Allah masih saja dilakukan oleh Filifus.

Setelah Yesus diangkat, maka kedegilan umat Israel ternyata dilanjutkan oleh Paulus dimana dia menjadikan Yesus sebagai Wujud Allah. Allah dikatakan telah merendahkan diri sebagai manusia yang bernama Yesus. Kemudian ajaran Paulus yang menyembah kepada Wujud Allah yang bernama yesus disebut dengan kristen. Perkataan Yesus yang sering digunakan umat kristen untuk menyatakan bahwa Yesus adalah perwujudan Allah adalah ada dalam Yohanes 10:30 yaitu “aku dan Bapa adalah satu” seperti juga yg Yesus ucapkan dalam Yohanes 14 diatas. Perkataan ini memang dianggap sebagai suatu hujatan Yesus kepada Allah karena perkataan ini bisa dianggap sebagai penyetaraan diri kepada Allah, sehingga orang-orang Yahudi melempari Yesus dengan batu.

Namun Yesus membantah anggapan tersebut dan mengatakan bahwa perkataan tersebut hanyalah sebuah bentuk ungkapan bagi orang-orang yang menerima perkataan Allah seperti Yesus sebagaimana tertulis dalam taurat dimana Nabi Musa-pun diangkat sebagai Allah bagi Fir’aun. Kesalahpahaman kaum Yahudi ternyata diteruskan oleh orang Kristen, bedanya orang Yahudi menganggapnya sebagai suatu hujatan penyetaraan kepada Allah, sedangkan umat kristen menganggapnya sebagai pengesahan Yesus setara dengan Allah. Namun antara Yahudi dan Kristen ternyata sama-sama salah faham dengan perkataan Yesus.

Penyembahan kepada wujud-wujud Allah jelas dilarang karena hal ini berkaitan dengan larangan penyembahan kepada berhala yang banyak ditemukan dalam ajaran semua Nabi Allah. Berhala sendiri diartikan sebagai “the worship of a physical object as a god;(dari Merriam Webster); jadi setiap bentuk fisik dari Allah bisa dikatakan sebagai berhala, termasuk Yesus yg dianggap oleh orang kristen sebagai bentuk fisik dari Allah. Konsep ketuhanan dalam Kekristenan juga ternyata mempunyai konsep yang dikenal dengan soft polytheisme yaitu Soft Polytheism, which holds that Gods may be aspects of only one God.

dimana banyak inkarnasi Tuhan berasal dari satu Tuhan. Persis seperti konsep trinitas dimana tiga pribadi Allah berasal dari Allah yang Esa/satu. Jadi kristen adalah ajaran soft politheism yang mengajarkan pada penyembahan berhala yang merupakan hasil dari kedegilan bangsa Israel yang selalu ingin mewujudkan Allah dalam bentuk fisik.

Kristen Bukan Agama Samawi

Seorang kawan yg beragama Hindu pernah bertanya . Apakah beda agama samawi dengan agama Budhaya? Pertanyaan ini tentunya beralasan karena memang banyak orang yg mengatakan bahwa Hindu adalah agama Budhaya.

Jawaban paling umum dari pertanyaan tersebut adalah bahwa Agama Samawi adalah agama yg berasal dari Wahyu Tuhan, sedangkan agama Budhaya adalah agama yang berasal dari buatan manusia dan bukan berasal dari wahyu Tuhan. Namun realitanya bahwa semua penganut agama adalah penyembah Tuhan dan mereka semua meyakini bahwa ajaran agama mereka tentunya juga berasal dari Wahyu Tuhan, termasuk netter yg beragama Hindu tersebut juga meyakini bahwa ajaran agamanya juga berasal dari wahyu Tuhan yang diilhamkan kepada para Rsi. Maka jawaban tersebut menjadi salah dikarenakan adanya jawaban demikian. Lalu bagaimana menjawab pertanyaan tersebut?

Diskusi panjangpun terjadi diantara kami dan membahas tentang konsep ketuhanan yang berada didalam agama Hindu. Ternyata konsep ketuhannya memiliki banyak kesamaan dengan ajaran Kristen yang mengaku sebagai ajaran monotheism. Kemudian sayapun mencoba berdiskusi disitus katolik guna menguji kesimpulan dasar saya, kemudian ketemulah jawaban dari pertanyaan tersebut.

Agama samawi lebih dikenal sebagai agama monotheism yang hanya menyembah kepada Tuhan yang Maha Esa. Konsep adanya Tuhan itu sendiri adalah berasal dari kekaguman manusia akan adanya alam semesta ini. Alam semesta yang begitu kompleks dapat berjalan dengan keteraturan yang luar biasa dan tidak mungkin semua ini terjadi secara kebetulan. Maka siapakah yang menciptakan alam semesta ini?? Maka tentunya keterbatasan pikiran manusia akan berakhir pada jawaban bahwa memang ada “Sesuatu” yang menciptakan alam semesta ini. “Sesuatu” itu adalah Tuhan. (Kisah Nabi Ibrahim yg mencari Tuhan)

Inilah konsep dasar agama monotheism yaitu mengenal adanya satu Tuhan yg menciptakan alam semesta ini. Lalu pada fase selanjutnya agama monotheism mengalami degradasi dikarenakan adanya keinginan manusia untuk mewujudkan Tuhan dalam bentuk yang lebih nyata agar ada kedekatan diantara manusia dengan Tuhan. Lalu kemudian muncullah konsep perlambangan-perlambangan dan inkarnasi-inkarnasi Tuhan. Perlambangan Tuhan dalam bentuk Patung anak lembu tuangan, patung Latta, Uzza dan Manatta, patung Baal yang kemudian disembah selayaknya menyembah Tuhan. Inkarnasi-inkarnasi Tuhan seperti Kresna, Rama, Osiris, Zeus, Sidharta dan Yesus yang juga disembah karena diyakini sebagai inkarnasi Tuhan yang turun kebumi dengan membawa misi tertentu. Konsep2 perlambangan dan inkarnasi Tuhan ini dikenal sebagai agama politheism karena mengenal banyaknya bentuk Tuhan yang berinkarnasi ke dunia. Dan bentuk-bentuk fisik Tuhan (lambang dan Inkarnasi) dikenal sebagai BERHALA. Agama politheism inilah yang kemudian dikenal sebagai agama Budhaya.

Kristen selama ini mengklaim diri sebagai agama samawi dikarenakan meyakini bahwa ajarannya berasal dari Wahyu Tuhan, namun bagi orang-orang yang mau berfikir dan sedikit kritis maka klaim tersebut haruslah ditelaah lebih mendalam. Kristen bukanlah agama samawi karena memenuhi syarat sebagai agama Budhaya dimana kristen meyakini adanya inkarnasi Tuhan yang bernama Yesus. Namun Yesus yang dipercaya sebagai inkarnasi Tuhan adalah seorang pembawa ajaran agama samawi yang tidak mempercayai adanya inkarnasi Tuhan. Yesus adalah seorang Nabi dari banyak Nabi yang datang dikalangan bangsa Israel untuk meluruskan kembali kedegilan2 bangsa Israel yang diantaranya suka membuat bentuk-bentuk fisik dari Tuhan (Berhala). Namun setelah mangkatnya, Yesus justru diberhalakan dan diangkat sebagai inkarnasi Tuhan oleh orang-orang yang mengaku sebagai pengikut-pengikutnya (kristen).

Maka tidaklah heran ketika orang-orang kristen berusaha mencari dalil-dalil yang tepat dari ajaran Yesus yg bisa mendukung ajaran berhala Kristen, mereka sering mengalami kebuntuan karena memang Yesus tidak pernah mengajarkan pemberhalaan dirinya. Itulah sebabnya mengapa ajaran-ajaran Yesus dibuat multi tafsir dan sering direvisi sana sini agar ditemukan formulasi yang tepat agar bisa mendukung ajaran politheism Kristen.

Dampak Paranoid kepada Islam

Inilah akibatnya jika sikap kebencian dan paranoid terhadap Muslim. Seorang biarawati Katolik diusir dari pesawat karena disangka seoerang Muslimah yang menggunakan jilbab.

Adalah Suster Cora-Ann, biarawati Katolik dari Biara Our Lady of Grace di Dayton, Ohio mendapat kejutan dalam hidupnya, ketika ia diminta untuk meninggalkan pesawat yang barusaja dia tumpangi di Bandara Internasional Omaha.

“Aku baru saja duduk di kursiku dan mulai berterima kasih pada Tuhan dan tengah membaca doa dalam bahasa Latin,” dia ingat, ketika salah seorang penumpang yang duduk di sampingnya memanggil seorang pramugari. Penumpang itu bernama Elizabeth Bennet, dan kemudian mengatakan, “Bukannya kami berprasangka buruk, tapi dia memang tampak mencurigakan. Dia berpakaian dalam jubah Muslim dan tepat sebelum pesawat lepas landas, dia mulai menggumamkan sesuatu dalam bahasa yang terdengar seperti bahasa Arab atau bahasa Taliban. Apa yang harus aku lakukan?”

Damien Thorn adalah penumpang yang diduk dikursi berdampingan mengatakan; “Saya tahu ada sesuatu menyeramkan mengenainya, saat dia masuk ke pesawat, dia memakai pakaian burqa sebagaimana Anda melihat wanita Iran, dia hanya hanya membawa sebuat tas kecil.” Pramugari akhirnya menanggapi panggilan dan menanyakan pada Suster Cora namanya, boarding pass, foto identitasnya.

Blanche Dubois seorang penumpang lain yang tengah duduk di dekat Suster Cora-Ann ikut menjelaskan, “Setelah aku mendengar namanya terdengar seperti al-Qur’an, aku menjadi merasa khawatir. Itu bukan berarti ada yang salah denganku kan? Aku hanya tidak mau mati. Aku sangat takut sehingga langsung meneriakkan namanya ke semua penumpang.”

Baggins, seorang sering bepergian, mengatakan, dia pernah mendengar bahwa kaum Muslim tidak makan daging. “Aku tidak mengira bahwa dia adalah Muslim dan untuk membantunya, aku menyodorkan beberapa dendeng milikku dan meminta wanita itu memakannya untuk membuktikan bahwa dia bukan Muslim.”

Namun Suster Cora-Ann menolak dengan sopan dendeng tersebut dan mengingatkan penumpang lain bahwa itu adalah pra-paskah, di mana umat Katolik sering berpantang makan daging. Kerusuhan di pesawat terus berkembang, karena sebagian besar penumpang sekarang yakin bahwa Suster Cora-Ann adalah seorang Muslim mereka akhirnya menuntut Suster Cora-Ann segera meninggalkan pesawat.

“Saya tidak ingin menimbulkan penderitaan terhadap sesama manusia apapun, jadi aku meninggalkan pesawat,” katanya.

“Kami sangat senang bisa melanjutkan perjalanan,” ujar Baggins. “Setelah dia turun dari pesawat, beban besar rasanya seperti terangkat dari pundak kami,” tambahnya.
Rupanya, di dalam pesawat memang ada seorang penumpang Muslim dengan nama Abdullah Abdullah, yang duduk di deret belakang no 23.

“Tentu saja aku tahu bahwa dia adalah seorang suster Katolik dan bukan Muslim, karena aku pernah pergi ke sekolah Katolik dan guru kesayangan saya adalah beberapa biarawati Katolik.”

Abdullah melanjutkan, “Tapi jujur, jika kau seorang Muslim di dalam pesawat dan seseorang diminta untuk turun, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah tetap diam dan nikmati pertunjukan!”. Nah, beginilah akibatnya jika sikap kebencian terhadap kaum Muslim berlebih-lebihan.

Aneh, Seorang DPO Masuk ke Mapolsek

Bom bunuh diri yang mengguncang masjid yang berada di Kompleks Mapolresta Cirebon pada saat menjelang dilakukannya sholat Jumat 15/04 sangat mengejutkan banyak pihak.Bom diledakkan oleh seorang pria berjaket hitam ketika imam sholat sedang melafadzkan takbiratul ihram.

Pelaku pengeboman sendiri diduga bernama M.Syarif setelah diidentifikasi gambar wajahnya yang masih utuh. Berdasarkan informasi diterima sejumlah wartawan di Cirebon, Syarif nekat melakukan bom bunuh diri karena dirinya sakit hati atau dendam pribadi kepada polisi. Sebelumnya sempat beredar kabar motif teror itu adalah dendam pribadi. Dimana polres setempat telah menetapkan Syarif sebagai tersangka pengerusakan mini market dalam sebuah aksi sweeping minuman keras di Cirebon, 2010 lalu. Ia juga diduga terkait pembunuhan seorang prajurit TNI di kota yang sama.[jpnn.com]

Titik kritisnya, jika benar Syarif melakukannya atas dasar balas dendam, dan ingin sekali menghabisi polisi, maka sikap seperti inilah rentan untuk di manfaatkan, kecil kemungkinan operasi peledakan ini dilakukan sendirian, siapa yang merancang bom? kalaupun toh dia sampai bisa buat bom maka siapa yang mengajari? Sebab sepertinya perancang bom menginginkan adanya jejak pada pelaku, sehingga wajahnya masih utuh.

Akibat kejadian ini, 1 orang dikabarkan tewas yang merupakan pelaku bom, 6 orang luka berat dan 24 orang luka ringan.Tanggapan beragam muncul dari berbagai pihak.

Sebuah keanehan dan dianggap Kecerobohan

Wakabareskrim Irjen Mathius Salempang, beberapa waktu lalu mengungkapkan, M Syarif termasuk salah seorang tersangka kasus penyerangan mini market Alfamart di Cirebon, Jawa Barat.

“Beberapa saat lalu Polresta menangani kasus penyerangan Alfamart, ada 11 tersangka pada saat itu. Enam tersangka dan lima orang DPO, salah satu di antaranya tersangka yang bunuh diri,” terangnya.

Dengan diketahuinya bahwa tersangka yang melakukan bunuh diri tersebut merupakan salah satu borunan justru menjadi sebuah keanehan seorang Borunan bisa masuk ke kawasan Polres dan bawa Bom.

Karena keanehan tersebut maka oleh Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane yang dilangsir Okezone.com (Kamis (21/4/2011). Sebagai sebuah kecerobohan sebagaimana kecerobohan yang pernah terjadi pada kasus Bom buku di UTAN KAYU
“Bom Cirebon itu tragis, lagi-lagi polisi ceroboh seperti saat di Utan Kayu,

Neta menjelaskan, ledakan bom di Mapolresta Cirebon yang mengakibatkan satu orang tewas dan lebih dari 30 orang luka-luka sejatinya tak perlu terjadi apabila polisi jeli.

“M Syarif (pelaku bom bunuh diri) kan statusnya DPO, masa seorang DPO bisa masuk ke kantor polisi, dan polisi tak tahu dia DPO, bawa bom lagi. Itu menunjukkan cerobohnya polisi,” bebernya.

M.Syarif anggota Jamaah Anshorut Tauhid ?

Sebelumnya beredar kabar Sebagaimana pesan singkat yang beredar di kalangan wartawan Cirebon, Syarif saat ini tercatat sebagai kader Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) di Cirebon.

“Pelaku adalah termasuk anggota JAT Kota Cirebon. Sedangkan orangtua Muhammad Syarif a/n Srimulat telah dibawa ke Jakarta untuk dilakukan test DNA,” demikian psan tersebut, Sabtu (okezone.com 16/4/2011)

Direktur Jamaah Anshaarut Tauhid Media center (JAT-MC) Son Hadi, menegaskan bahwa pelaku bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon bernama Muhammad Syarif, bukan anggota JAT dan sama sekali tidak pernah terdaftar di dalam keanggotan JAT.

“Saya tegaskan, pelaku bom Cirebon itu bukan anggota dan tak ada kaitannya sama sekali dengan JAT,” kata Son Hadi dalam acara jumpa pers ormas ormas Islam di Jakarta, Senin.

Son Hadi menegaskan pula, apa yang dilakukan oleh pelaku dalam askinya di tengah rombongan orang yang sedang shalat berjama’ah adalah tindakan haram yang tidak berdasar dan tak bisa dibenarkan oleh siapapun.

“Itu jelas haram. Melakukan bom bunuh diri dalam kondisi seperti itu tidak ada dalam fikih jihad. Yang melakukan ini pasti tidak mengerti perkara jihad, ” imbuh Son Hadi.

Son Hadi yakin, aksi bom bunuh diri yang dilakukan di kompleks masjid yang tidak bisa dikelompokkan sebagai masjid dhiror (masjid yang boleh dirusak karena alasan syar’i) tersebut ditunggangi pihak pihak tertentu yang ingin membuat negeri ini kacau.

“Pasti ada penunggang yang sedang bermain,” ujar dia.

Tanggapan beragam muncul dari berbagai pihak

Akibat kejadian ini, 1 orang dikabarkan tewas yang merupakan pelaku bom, 6 orang luka berat dan 24 orang luka ringan.Tanggapan beragam muncul dari berbagai pihak.

ditengarai hanya bertujuan untuk mengadu-domba antara kelompok-kelompok Islam dengan pihak kepolisian.

Bisa jadi hal itu juga untuk mematangkan situasi dan kondisi masyarakat menjelang pengesahan RUU Intelijen, bahwa RUU itu memang diperlukan untuk memberikan kewenangan lebih kepada lembaga intelijen guna mengantisipasi peristiwa semacam itu terulang di masa mendatang.

Demikian dikatakan Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Ismail Yusanto saat menggelar konferensi pers ormas dan tokoh tokoh Islam di Kantor Pusat HTI di Jakarta, kemarin.

Ismail menegaskan, siapapun pelaku dan apa motivasinya, peristiwa ini harus dinyatakan tidak ada hubungannya dengan Islam atau perjuangan Islam, karena tindakan keji itu bertentangan sama sekali dengan ajaran Islam itu sendiri.

“Sangat jelas, ajaran Islam sangat melarang melukai atau membunuh siapapun tanpa alasan yang dibenarkan secara syar’i, terlebih bila itu dilakukan di saat orang sedang melaksanakan sholat Jum’at,” kata Ismail.

Pihaknya pun mengutuk keras pelaku bom bunuh diri itu sebagai tindakan biadab dan bertentangan sama sekali dengan ajaran Islam. Pihaknya pun menyerukan kepada pihak berwenang untuk segera mengusut tuntas siapa pelaku dan apa motivasinya, termasuk siapa otak intelektual di balik aksi.

Di samping itu, lanjut Ismail, pihaknya menolak keras jika peristiwa dikaitkan dengan kepentingan untuk segera melakukan pengesahan RUU Intelijen. Sebab, kata dia, keperluan untuk hadirnya badan intelijen yang baik tidak boleh dijadikan dasar lahirnya sebuah UU yang justru akan menimbulkan kemudharatan bagi rakyat, khusunya umat Islam.

Ia khawatir, hadirnya UU Intelijen yang terburu-buru hanya akan merugikan banyak pihak, khususnya umat Islam yang banyak menjadi korban di era Orde Baru.

Sementara itu menurut menurut Munarman, mantan ketua YLBHI, sebagaimana yang dilangsir oleh eramuslim.com: “Kasus ini aneh menurut saya. Kalau orang mendalami fiqh jihad, tidak mungkin membom Mesjid. Semilitan-militannya mujahidin, merusak mesjid dilarang. Termasuk tempat ibadah umat lain. Bisa dipastikan, ini bukan mujahidin”. Munarman juga menambahkan bahwa motif-motif seperti ini seperti motif intelijen.

Sedangkan FUI menduga peristiwa Bom ini adalah upaya mengadu domba umat Islam dengan polisi. Sekjen FUI, Muhammad Al-Khatath, mengatakan: “Pelaku dan aktor intelektual yang ada di belakangnya adalah orang yg tidak paham fiqh jihad, sebab dalam fiqhul jihad sama sekali tidak dibenarkan melakukan penyerangan terhadap rumah ibadah, apalagi masjid.” (detik.com 16/04).
Berbicara pada kesempatan yang sama Kepala Biro Humas PP Hidayatullah Mahladi, mengatakan aksi tersebut kata Mahladi, mencerminkan bahwa pelaku tidak menghormati masjid sebagai tempat ibadah.

Mahladi juga menyayangkan sikap media mainstream yang kerap mengeluarkan opini sumir seputar aksi itu dengan berusaha mengaitkan dengan kelompok kelompok Islam.

“Kami berharap media tidak buru-buru menyampaikan pernyataan dan penilian yang tidak akurat,” katanya.

Pihaknya menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk tetap sabar dan istiqomah serta tetap waspada mengantisipasi munculnya fitnah yang dilakukan pihak yang tidak suka kepada umat Islam.

Jenazah M.Syarif ditolak warga

Hingga kini, keluarga masih mencari lahan untuk memakamkan pelaku peledakan bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon, M Syarif. Pasalnya, warga bersikukuh menolak jenazah sang teroris.

“Kita masih mencari lahan. Sampai saat ini warga belum ada yang mau menerima jenazah,” kata ayah kandung Syarif, Abdul Gofur, saat dihubungi okezone, Kamis (21/4/2011).

Menurut dia, saat ini dirinya masih menunggu jenazah Syarif. Berdasarkan pengakuan Gofur, pada Rabu kemarin jenazah Syarif sudah diterbangkan menuju Cirebon dengan menggunakan helikopter. Namun, entah mengapa jenazah tidak jadi mendarat di Cirebon.

“Kemarin jenazah sudah sampai Jatibarang dengan menggunakan helikopter. Saya tak tahu jenazah Syarif dibawa kemana,” tukasnya.

Bahkan, kepada salah satu wartawan Gofur mengaku terpaksa akan membakar jenazah Syarif jika terus menerus ditolak warga. “Kalau ditolak terus, susah dikubur, ya bakar saja,” ujarnya, pasrah.

Tindakan semacam itu yang dirugikan Adalah Islam

Dari waktu waktu setiap ada kejadian BOM teror di negeri ini,para penghujat islam bersuka cita. Mereka manfaatkan betul kejadian tersebut untuk menyerang Islam, menghujat Allah dan Rasulnya. Maka menyikapi persoalan tersebut maka segenap umat Islam harus bersatu padu untuk mengecam tindakan mereka tersebut sebelum pelaku dan orang orang yang berperan serta dalam peristiwa tersebut belum terungkap hingga terungkap, Siapapun dia darimanapun kelompoknya. Dan sikap ini harus konsisten dilakukan dan juga perlu diingatkan kepada semua lapisan umat Islam jangan terprovokasi atau terjebak apalagi membenarkan tindakannya dan mengikuti tindakan tindakan mereka,karena sekali lagi itu sangat merugikan islam.

Karena fakta yang terjadi peristiwa peristiwa tersebut banyak membuahkan Ejekan dan penghinaan kepada Islam, penghujatan kepada Allah dan Rasulnya dan juga pelecehan kepada Syariat islam

Apakah Sufi Mengajarkan Pantheism

Banyak orang mengatakan bahwa sufi mengajarkan patheism karena sufi adalah tingkatan dimana manusia sudah merasakan kedekatan bahkan peleburan “diri” dengan Allah. Ini didasarkan pada ayat Al-Qur’an surat Qaaf ayat 16:

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ ٥٠:١٦
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya QS ِQaaf [50:13]

atau ayat Al-Baqoroh ayat 186;

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ ٢:١٨٦
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.QS Al-Baqoroh [2:186]

Karena dari ayat tersebut menyatakan kedekatan Allah dengan umatnya maka bisa dikatakan bahwa Allah ada dimanapun umatnya berada, dan itu berarti Allah ada dimana-mana. Ini disebut banyak orang dengan pantheism yaitu faham yang menyatakan bahwa seluruh alam semesta ini adalah Tuhan dan Tuhan adalah alam semesta ini. Namun apakah benar begitu adanya? Mari kita fahami dulu apa dasar dari faham pantheism itu.

Pantheism lahir dari pemikiran para penyembah berhala dimana ketika berbicara tentang keMahaBesaran Tuhan, maka mereka memikirkannya secara materi (Tubuh Tuhan). “Tubuh” Tuhan Yang Maha Besar harus meliputi seluruh alam semesta ini, karena bila ada ruang kosong diluar “Tubuh” Tuhan maka berarti ruang itu lebih besar dari “Tubuh” Tuhan. Karena tidak ada ruang kosong diluar “Tubuh” Tuhan maka berarti alam semesta ini berada didalam “Tubuh” Tuhan, dan itu berarti alam semesta itu adalah Tuhan. Pantheism ini faham yg dianut oleh ajaran Hindu dengan konsep avataranya, namun apakah pantheism juga dianut oleh Sufi?

Dalam Hadist, Nabi Muhammad Saw bersabda

“Berfikilah kamu semua perihal makhluk Allah (apa-apa yang diciptakan oleh Allah) dan janganlah kamu sekalian berfikir mengenai Dzat Allah, sebab sesungguhnya kamu semua sudah tentu tidak dapat mencapai keadaan hakikatnya”

Dari hadist ini jelas dikatakan bahwa memikirkan bentuk materi Allah jelas terlarang, jadi ketika para Sufi menyatakan kedekatan dan peleburan “diri” dengan Allah, sufi tidak pernah menyatakannya secara fisik/materi. Atau ketika berbicara tentang kebesaran Allah, maka para sufi juga tidak pernah memahaminya secara materi. Para sufi hanya mengajarkan “kezuhudan” dimana tujuan utama hidup mereka hanya untuk Allah semata. Sufi adalah tingkatan dimana manusia sudah tidak lagi memikirkan tujuan dunia melainkan tujuan hanya kepada Allah, inilah bentuk kedekatan dan peleburan “diri” dengan Allah.

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ٦:١٦٢
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. QS Al An-aam[6:162]

Inilah tingkatan tertinggi dari ibadah manusia dan semoga kita semua mampu mencapainya. Amin . . .

Pemimpin Ideal

Al-Mawardi rahimahullah dalam kitab al-Ahkâm ash-Shulthaniyah menyebutkan syarat-syarat seorang pemimpin, di antaranya:

Adil dengan ketentuan-ketentuannya.
Ilmu yang bisa mengantar kepada ijtihad dalam menetapkan permasalahan kontemporer dan hukum-hukum.
Sehat jasmani, berupa pendengaran, penglihatan dan lisan, agar ia dapat langsung menangani tugas kepemimpinan.
Normal (tidak cacat), yang tidak menghalanginya untuk bergerak dan bereaksi.
Bijak, yang bisa digunakan untuk mengurus rakyat dan mengatur kepentingan negara.
Keberanian, yang bisa digunakan untuk melindungi wilayah dan memerangi musuh.

Nilai lebih dalam hal kebijakan, kesabaran, keberanian, sehat jasmani dan rohani serta kecerdikan merupakan kriteria yang mutlak harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Tanpa memiliki kriteria itu, seorang pemimpin akan kesulitan dalam mengatur dan mengurus negara dan rakyatnya.

Muhammad al-Amin asy-Syinqithi menjelaskan, “Pemimpin haruslah seseorang yang mampu menjadi Qadhi (hakim) bagi rakyatnya (kaum muslimin). Haruslah seorang alim mujtahid yang tidak perlu lagi meminta fatwa kepada orang lain dalam memecahkan kasus-kasus yang berkembang di tengah masyarakatnya!” (Adhwâ’ul-Bayân, I/67)

Ibnul-Muqaffa’ dalam kitab al-Adabul-Kabir wa Adabush-Shaghir menyebutkan pilar-pilar penting yang harus diketahui seorang pemimpin: “Tanggung jawab kepemimpinan merupakan sebuah bala` yang besar. Seorang pemimpin harus memiliki empat kriteria yang merupakan pilar dan rukun kepemimpinan. Di atas keempat kriteria inilah sebuah kepemimpinan akan tegak, (yaitu): tepat dalam memilih, keberanian dalam bertindak, pengawasan yang ketat, dan keberanian dalam menjalankan hukum”.

Lebih lanjut ia mengatakan: “Pemimpin tidak akan bisa berjalan tanpa menteri dan para pembantu. Dan para menteri tidak akan bermanfaat tanpa kasih sayang dan nasihat. Dan tidak ada kasih sayang tanpa akal yang bijaksana dan kehormatan diri”.

Dia menambahkan: “Para pemimipin hendaklah selalu mengawasi para bawahannya dan menanyakan keadaan mereka. Sehingga keadaan bawahan tidak ada yang tersamar baginya, yang baik maupun yang buruk. Setelah itu, janganlah ia membiarkan pegawai yang baik tanpa memberikan balasan, dan janganlah membiarkan pegawai yang nakal dan yang lemah tanpa memberikan hukuman ataupun tindakan atas kenakalan dan kelemahannya itu. Jika dibiarkan, maka pegawai yang baik akan bermalas-malasan dan pegawai yang nakal akan semakin berani. Jika demikian, kacaulah urusan dan rusaklah pekerjaan”.

Ath-Thurthusyi dalam Sirâjul-Mulûk mengatakan: “Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman:

وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُم بِبَعْضٍ لَّفَسَدَتِ الْأَرْضُ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ ذُو فَضْلٍ عَلَى الْعَالَمِينَ…

…Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam. Qs Al-Bakharah [2:251]

Yakni, seandainya Allah tidak menegakkan pemimpin di muka bumi untuk menolak kesemena-menaan yang kuat terhadap yang lemah dan membela orang yang dizhalimi atas yang menzhalimi, niscaya hancurlah orang-orang yang lemah. Manusia akan saling memangsa. Segala urusan menjadi tidak akan teratur, dan hiduppun tidak akan tenang. Rusaklah kehidupan di atas muka bumi. Kemudian Allah menurunkan karunia kepada umat manusia dengan menegakkan kepemimpinan. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam. -Qs. al-Baqarah/2 ayat 251- yaitu dengan mengadakan pemerintahan di muka bumi, sehingga kehidupan manusia menjadi aman.

Karunia Allah Azza wa Jalla atas orang yang zhalim, ialah dengan menahan tangannya dari perbuatan zhaliman. Sedangkan karunia-Nya atas orang yang dizhalimi, ialah dengan memberikan keamanan dan tertahannya tangan orang yang zhalim terhadapnya.

Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu telah meriwayatkan, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الإِمَامُ العَادِلُ وَالصَّائِمُ حَتَّى يَفْطُرَ وَدَعْوَةُ المَظْلُوْمِ.
“Tiga doa yang tidak tertolak: Doa pemimpin yang adil, orang yang puasa hingga berbuka, dan doa orang yang dizhalimi” HR. at Tirmidzi dan Ibnu Majah. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al Albani rahimahullah dalam Shahih Sunan Ibnu Majah, no. 1432

Diriwayatkan, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِِ اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ بِالْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ حُسْنٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

“Tujuh orang yang akan dinaungi Allah pada hari yang tiada naungan selain naungan-Nya:

Seorang imam yang adil
Seorang pemuda yang menghabiskan masa mudanya dengan beribadah kepada Allah.
Seorang yang hatinya selalu terkait dengan masjid.
Dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah.
Lelaki yang diajak seorang wanita yang cantik dan terpandang untuk berzina lantas ia berkata: “Sesungguhnya aku takut kepada Allah”.
Seorang yang menyembunyikan sedekahnya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.
Seorang yang berdzikir kepada Allah seorang diri hingga menetes air matanya.”

HR. Bukhari dan Muslim

Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Amal seorang imam yang adil terhadap rakyatnya sehari, lebih utama daripada ibadah seorang ahli ibadah di tengah keluarganya selama seratus atau lima puluh tahun.”

Qeis bin Sa’ad berkata, “Sehari bagi imam yang adil, lebih baik daripada ibadah seseorang di rumahnya selama enam puluh tahun.”

Masruq berkata, “Andaikata aku memutuskan hukum dengan hak sehari. maka itu lebih aku sukai daripada aku berperang setahun fi sabilillah.”

Diriwayatkan bahwa Sa’ad bin Ibrâhîm, Abu Salamah bin Abdurrahmân, Muhammad bin Mush’ab bin Syurahabil dan Muhammad bin Shafwan berkata kepada Sa’id bin Sulaiman bin Zaid bin Tsabit: “Menetapkan hukum secara hak satu hari, lebih utama di sisi Allah, daripada shalatmu sepanjang umur”.

Kebenaran perkataan ini akan nampak jelas, jika melihat kebaikan yang didapatkan rakyat karena kebaikan pemimpinnya.

Wahab bin Munabbih rahimahullah berkata, “Apabila seorang pemimpin berkeinginan melakukan kecurangan atau telah melakukannya, maka Allah akan menimpakan kekurangan pada rakyatnya di pasar, di sawah, pada hewan ternak dan pada segala sesuatu. Dan apabila seorang pemimpin berkeinginan melakukan kebaikan dan keadilan atau telah melakukannya niscaya Allah akan menurunkan berkah pada penduduknya.”

Umar bin ‘Abdul-Aziz rahimahullah berkata, “Masyarakat umum bisa binasa karena ulah orang-orang (kalangan) khusus (para pemimpin). Sementara kalangan khusus tidaklah binasa karena ulah masyarakat. Kalangan khusus itu adalah para pemimpin.”

Berkaitan dengan makna inilah Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَّا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ ٨:٢٥
Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. Qs Al-Anfaal [8:25]

Al-Walid bin Hisyam berkata,“Sesungguhnya rakyat akan rusak karena rusaknya pemimpin, dan akan menjadi baik karena baiknya pemimpin.”

Sufyan ats-Tsauri berkata kepada Abu Ja’far al-Manshur: “Aku tahu, ada seorang lelaki yang bila ia baik, maka umat akan baik; dan jika ia rusak, maka rusaklah umat.” Abu Ja’far al-Manshur (ia adalah pemimpin) bertanya: “Siapa dia?” Sufyan menjawab: “Engkau!”

Pemimpin yang paling baik ialah pemimpin yang ikut berbagi bersama rakyatnya. Rakyat mendapat bagian keadilan yang sama, tidak ada yang diistimewakan. Sehingga pihak yang merasa kuat tidak memiliki keinginan melakukan kezhalimannya. Adapun pihak yang lemah tidak merasa putus asa mendapatkan keadilan. Dalam sebuah kata-kata hikmah disebutkan: Pemimpin yang baik, ialah pemimpin yang orang-orang tak bersalah merasa aman dan orang-orang yang bersalah merasa takut. Pemimpin yang buruk, ialah pemimpin yang orang-orang tak bersalah merasa takut dan orang-orang yang bersalah merasa aman.”

Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu ‘anhu berkata kepada al-Mughirah ketika mengangkatnya menjadi gubernur Kufah: “Hai Mughirah, hendaklah orang-orang baik merasa aman denganmu dan orang-orang jahat merasa takut terhadapmu”.

Dalam sebuah kata-kata hikmah disebutkan: Seburuk-buruk harta, ialah yang tidak diinfakkan. Seburuk-buruk teman, ialah yang lari ketika dibutuhkan. Seburuk-buruk pemimpin, ialah pemimpin yang membuat orang-orang baik takut. Seburuk-buruk negeri, ialah negeri yang tidak ada kemakmuran dan keamanan. Sebaik-baik pemimpin, ialah pemimpin yang seperti burung elang yang dikelilingi bangkai, bukan pemimpin yang seperti bangkai yang dikelilingi oleh burung elang.

Oleh karena itu dikatakan, pemimpin yang ditakuti oleh rakyat lebih baik daripada pemimpin yang takut kepada rakyat.

Seorang pemimpin, hendaklah juga memiliki sifat pemaaf. Maaf dari orang yang kuat adalah fadhilah. Sifat pemaaf yang dimiliki pemimpin, ibarat mahkota bagi seorang raja. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengatakan:

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ ٧:١٩٩
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. Qs Al-A’raaf [7:199]

Demikian pula firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menganjurkan memberi maaf:

الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ ٣:١٣٤
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Qs Ali-Imraan [3:134]

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَالَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ وَإِذَا مَا غَضِبُوا هُمْ يَغْفِرُونَ ٤٢:٣٧
Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf. Qs Ash-Syura [42:37]

Kecuali bila yang dilanggar itu adalah hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala.

‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata, “Aku tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membalas dendam terhadap kezhaliman yang dilakukan terhadap beliau. Hanya saja, bila sesuatu dari hukum Allah dilanggar, maka tidak ada satupun yang dapat menghadang kemarahan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Ketika Uyainah bin Hishn masuk menemui Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Hai Ibnul-Khaththab, demi Allah, engkau tidak memberi kami secara cukup dan engkau tidak menghukum di antara kami secara adil!” Marahlah Umar dan beliau ingin memukulnya. Salah seorang saudaranya berkata: “Hai Amirul- Mukminin, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman, (yang artinya): Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. -al-A’râf/7 ayat 199 dan sesungguhnya dia ini termasuk orang bodoh”.

Demi Allah, ketika ia mendengar ayat itu dibacakan, Umar tidak jadi memukulnya. Karena Umar seorang yang sangat komitmen mengikuti Kitabullah.

Seorang pemimpin hendaklah memiliki sifat kasih sayang. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اِرْحَمُوْا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمُكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
“Sayangilah orang-orang di bumi, niscaya Allah yang ada di langit akan menyayangimu”. [HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh al Albani t dalam Shahih Sunan at Tirmidzi, no. 1924]

Orang yang paling berhak menjadi pemimpin ialah yang paling kasih lagi paling penyayang. Sebaik-baik pemimpin ialah yang bisa menjadi teladan dan pemberi hidayah bagi rakyatnya, dan seburuk-buruk pemimpin ialah pemimpin yang menyesatkan. Dahulu dikatakan, bahwa rakyat berada di bawah agama pemimpinnya. Jika bagus agama pemimpinnya, maka bagus pulalah agama rakyatnya. Jika kacau agama pemimpinnya, maka kacau pulalah agama rakyatnya.

Dalam hadits Tsauban Radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia bersabda:

إِنَّ مِمَّا أَتَخَوَّفُ عَلَى أُمَّتِي أَئِمَّةً مُضِلِّينَ
“Sesungguhnya, yang paling aku khawatirkan atas dirimu ialah imam-imam yang menyesatkan”. [Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan At-Tirmidzi, ia berkata: Hadits ini hasan shahîh]

Di dalam kitab ash-Shahîh disebutkan, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا
“Sesungguhnya, Allah tidak mengangkat ilmu sekaligus dari umat manusia, namun Allah mengangkatnya dengan mewafatkan para ulama. Sehingga apabila tidak lagi tersisa seorang pun ulama, manusia mengangkat orang-orang jahil sebagai pemimpin. Ketika ditanya, mereka mengeluarkan fatwa tanpa dasar ilmu. Akhirnya mereka sesat lagi menyesatkan”. HR. Bukhari

Imam ath-Thurthûsyi rahimahullah berkata, “Resapilah hadits ini baik-baik. Sesungguhnya, musibah menimpa manusia bukan karena ulama, bila para ulama telah wafat lalu orang-orang jahil mengeluarkan fatwa atas dasar kejahilannya, saat itulah musibah menimpa manusia.”

Ia melanjutkan perkataannya: “Umar Ibnul-Khaththab Radhiyallahu ‘anhu telah menerangkan maksud tersebut. Dia berkata,’Seorang yang amanat tidak akan berkhianat. Hanya saja pengkhianat diberi amanat, lantas wajar saja kalau ia berkhianat’.”

Wallahu a’lam bish-Shawab.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hosted Desktops