Lencana Facebook

Minggu, 09 Mei 2010

Hikmah Dibalik Peristiwa

Dalam budaya Yahudi, begitu mengetahui siibu mengandung, sang ibu akan sering bernyanyi dan main piano. Siibu dan bapak akan membeli buku-buku matematika menelaah dan menuelesaikam soal-soal matematika secara bersama. Mereka tak sungkan bertanya jika terbentur akan soal yang sulit. Ketika ditanya tentang kebiasaan itu, dengan ringan mereka menjawab bahwa itu adalah untuk anak mereka, anak yang masih dalam rahim ibunya. Ketika hamil, makanan yang dikonsumsi juga menjadi perhatian. Menunya adalah kacang-kacangan, kurma dan susu. Jika makan ikan, mereka pantang memakan kepalanya. Menurut wanita Yahudi, daging ikan sangat baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandung kimia yang tidak baik untuk perkembangan dan pertumbuhan otak anak dalam kandungan. Yang tidak mereka lupakan adalah mengkonsumsi pil minyak ikan. Kalau sudah ada daging ikan, tidak lagi ditemukan daging-daging lain. Menurut mereka, campuran daging dan ikan tidak baik dikonsumsi dalam waktu bersamaan. Ketika dalam jamuan undangan, yang mereka hidangkan terlebih dahulu adalah buah-buahan sebelum hidangan utama. Jika memakan hidangan utama berkarbonhidrat seperti nasi atau roti disusul buah-buahan, akan menyebabkan mata mengantuk.Di Israel, merokok adalah hal yang tabu. Jika diundang makan ke rumah orang Yahudi dan anda merokok, jangan terkejut kalau anda disilahkan keluar, menyuruh anda merokok diluar. Menurut ilmuwan di universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak (bodoh).Sejak kecil anak-anak Yahudi dilatih bermain piano dan biola. Ini menjadi kewajiban. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar. Dibidang olah raga anak-anak dilatih memanah, menembak dan berlari. Memanah dan menembak membuat otak terasah agar focus. Sudah besar dapat dijadikan untuk pertahanan bela Negara. Pada tingkat sekolah menengah anak-anak diarahkan pada sains. Mereka didorong untuk menciptakan dan menghasilkan produk. Meski kadangkala proyek mereka kelihatannya lucu dan memboroskan tetap diteliti dengan serius. Apalagi bila penelitian itu dibidang medis, senjata atau tehnik, ide itu akan terus diteliti sampai menghasilkan. Satu lagi yang menjadi keutamaan mereka adalah belajar ekonomi. Dalam pelajaaran ini sebagai tugas terakhir para mhasiswa akan diberi tugas perkelompok mengerjakan proyek dan mendapat nilai kelulusan jika dari proyek ekonomi itu menghasilkan keuntugan sebanyak $ US 1 juta. Uraian ini tertuang dalam thesis Phd-nya Dr. Stephen Carr Leon setelah selama 3 tahun menjalani housemanship di beberapa rumah sakit di Israel dan menyelesaikan thesis ini setelah 8 tahun kemudian. Setelah menjalani serangkaian penelitian dan pegamatan langsung di lapangan..



Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina ? Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab akhir tahun 2008 lalu memfokuskan pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza. Seperti yang diberitakan oleh media massa, hampir setengah dari korban holocaust itu adalah anak-anak. Selain memang tabiat Yahudi yang tidak memiliki nurani, target pembantaian anak-anak bukanlah kebetulan. Sebulan sebelumnya, seusai Ramadhan 1429 H, Ismail Haniya pemimpin Hamas Palestina melantik 3500 anak-anak Bani Israel/ Yahudi yang hafiz al qur’an 30 juz. Anak-anak yang sudah hafal 30 juz al qur’an ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi.”Jika dalam usia semuda itu mereka sudah dapat menghapal al qur’an 30 juz, bagaimana 20 tahun ke depan ?”. Akibatnya 500 hafiz al qur’an yang sangat berpotensi harus kehilangan nyawanya.
Fir’aun sadis, ya. Fir’aun kejam,tidak salah. Fir’aun zalim, benar. Ada satu riwayat tentang Fir’aun, khususnya Fir’aun masa Nabi Musa as. Karena jika berbicara tentang Fir’aun, kejadiannya selalu terkait dengan Nabi Musa as. Umumnya bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, dalam keadaan suci. Hal ini dikecualikan pada Fir’aun. Syekh albani dalam Shahibul Jami’ menghasankan bunyi hadits “wakhalaqa fir’aun fi bathni ummihi kafirun” dan Fir’aun dijadikan oleh Allah dalam perut ibunya dalam keadaan kafir”. HR Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil dan Imam Thabrani dalam Al Ausath. Abu Sa’id Al-Khudri radiyallahu ‘anhu menceritakan, saat menyampaikan hadits ini Rasulullah saw sedang berkhutbah dihadapan kami pada sore hari. Nabi saw bersabda “yuwladu nnas ‘ata thatbaqatin syatta, manusia dilahirkan berdasarkan tingkatannya sendiri-sendiri”. Ada yang lahir mukmin, hidup mukmin dan mati dalam keadaan mukmin. Ada yang lahir kafir, hidup kafir dan matipun dalam keadaan kafir. Ada yang lahir mukmin, hidup mukmin mati dalam keadaan kafir sarta ada yang lahir kafir, hidup kafir tapi mati dalam keadaan mukmin. Berkata Ibnu Mas’ud radiyallahu ‘anhu, pada saat inilah hadits diatas disabdakan Rasulullah saw “khalaqa l-lahu Yahya bin Zakaria fi bathnihi ummihi mu’minan fi bathnihi ummihi kaafirun” (Tafsir Qurthubi, surat At Thagabun:2, As Shahihah Syeikh albani dan Hadits ‘Aisyah dalam shahih Muslim.
Peristiwa yang sama terjadi juga saat Hitler memimpin Jerman. Referensi sejarah mencatat sekitar 6000000 (enam juta) Yahudi harus meregang nyawa disaat Hitler brrkuasa di Jerman. Referensi sejarah mencatanya sebagai holocaust. Hanya oleh satu orang George Soros saja, dunia sudah dibuat pusing dan keblinger, apalagi jutaan ? Walaupun Ternyata dibalik itu ada hal yang perlu menjadi bahan kajian lebih mendalam. 6000000 bukan angka yang kecil. Bagaimana situasi Eropa, khususnya propinsi-propinsi di Jerman saat itu. Mengumpulkan, mensortir dan lain sebagainya. Karena pada saat bersamaan mesin perang Jerman sedang dimaksimalkan untuk menghadapi Sovyet di Timur dan Sekutu di Barat. Peralatan yang digunakan ?. Waktu yang dipakai untuk menghabiskan nyawa 6000000 manusia Yahudi. Referensi dan literature tentang itu sebahagian besar keluar dari hasil karya keturunan Yahudi. Sedangkan Fir’aun yang sudah jelas engkar dan menyatakan dirinya Tuhan hanya sanggup menghabiskan Yahudi 6000 orang, apakah ia Hitler lewat kaki tangannya dapat mencapai angka sedemikian besar ? Wallahu a’alam.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hosted Desktops