Lencana Facebook

Jumat, 27 Mei 2011

Matahari itu bernama Muhammadiyah

Bab I

Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam didirikan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H atau bertepatan 18 November 1912 M oleh KHA.Dahlan adalah merupakan Line Reformed of Islam atau rentetan kebangunan Pembaha¬ruan Islam, yang dimulai dari Ibnu Taiymiyah dan Ibnu Qoyyim di Damaskus, Syekh Muhammad Abduh dan Syekh Ra¬syid Ridho dengan gerakan Salafiyahnya di Mesir, Muhammad bin Abdul Wahhab dengan Gerakan Wahabinya di Nejed (Arabia), Jamaluddin Al-Afgani yang banyak berkeliling dunia Islam, diikuti gerakan Ali Garh di Pakistan/India dengan tokohnya Syekh Ahmad Khan, Dr. Anshoris, Dr. Moh. Iqbal dan di Singapura oleh Syekh Muhammad bin Agil. Dan ide gerakan Islam yang diteruskan oleh KHA. Dahlan itu seterusnya diikuti oleh Syekh Surkati Assudani dengan Al-Irsyadnya. A.Hasan dengan Persisnya, dan ma¬sih banyak lagi yang lain yang selama ini dininabobok¬kan penjajah kolonialis. Yang semua itu sejarah Nasio¬nal Indonesia mengakuinya.
Menurut album Muhammadiyah ke II buku penerbitan Pengurus Besar Muhammadiyah bagian Pustaka Yogyakarta 4 November -1943 dinyatakan :
"Pada tahun 1911 M persyarikatan Muhammadiyah mulai didirikan dengan mendapat pengakuan syah (beslu it) Guvernement tertanggal 22 Agustus 1914 No18 (+) diubah dengan besluit Guvernement tanggal 16 Agustus 1920 No.40, dan diubah lagi dengan besluit tanggal 2 September 1921 No-36”.
“Menurut buku Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah tahun 1962 dinyatakan :
"Muhammadiyah mendapat besluit :
1. Gouvernement besluit 22 Agustus 1914 No.18 (+) diubah dengan ;
2. Gouvernement besluit 16 Agustus 1920 No.20 di ubah dengan ;
3. Gouvernement besluit 2 September 1912 No. 36"
Buku makin lama makin cinta yang dikeluarkan De¬partemen Penerangan RI menyatakan ;
"Muhammadiyah didirikan pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 H bersetujjan dengan tanggal 18 Nopember 1912 M di Yogyakarta oleh KHA. Dahlan".
KHA. Dahlan memegang pimpinan pertama sampai waf¬atnya pada tanggal 23 Februari 1923 M. Demikian menur¬ut buku berita tahunan Muhammadiyah Hindia Timor 1927 dinyatakan
"Beliau adalah Pimpinan Muhammadiyah yang mula pertama dan terus memegang pimpinan itu mulai dari berdirinya pada tanggal 20 Desember 1912 M sampai pada 23 Pebruari 1923".
A. Arti dan Nama Muhammadiyah
KHA.Dahlan menamakan gerakannya dengan Muhammadiyah, mempunyai maksud-maksud tertentu, serta harapan yang jauh dan sangat luhur. Dan dengan nama tersebut dapat mencerminkan secara ringkas dan padat tentang hakekat dan bentuk gerakan yang sesungguhnya. Dengan nama itu pula akan memberi ciri dan corak yang tersendiri bagi gerakan Muhammadiyah ditengah-tengah kebangkitan bangsa dan ummat Islam dimana-mana.
Sedang arti Muhammadiyah sendiri dapat ditinjau¬ dari segi bahasa dan segi istilah.
1. Dari segi bahasa ;
Muhammadiyah berarti "ummat Muhammad" atau "Pengikut Muhammad", yaitu semua orang yang beragama Isl¬am dan meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan pesuruh Allah yang terakhir. Dengan kata lain, si apa saja yang mengaku beragama Islam yang dibawa Nabi Muhammad, sesungguhnya dia adalah orang Muhammadiyah, tanpa dibatasi oleh adanya perbedaan golongan dalam masyarakat dan kedudukan kewarganegaraannya.

2. Dari segi Istilah ;
Muhammadiyah ialah "Gerakan Islam yang didirikan oleh KHA. Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H atau 18 Nopember 1912 M di Yogyakarta".
Gerakan ini diberi nama oleh pendirinya Muhammadiyah, karena dengan nama itu berharap atau bertafalul¬agar dapat mencontoh segala jejak perjuangan dan pengabdian Nabi Muhammad saw. Juga dimaksudkan agar semua anggota Muhammadiyah benar-benar menjadi seorang mus¬lim yang penuh pengabdian dan tanggung jawab terhadap agamanya serta merasa bangga dengan ke Islaman-nya.
B. Sebab-sebab Muhammadiyah didirikan
Bahwa Usaha Muhammadiyah telah dirintis sendiri¬oleh KHA. Dahlan sejak tahun 1905, dan enam tahun kemu¬dian mendirikan sekolah Muhammadiyah yang bercorak modren. Dan satu tahun kemudian KHA. Dahlan yang dengan bantuan beberapa orang murid dan sahabatnya, mendirikan ¬pergerakan Muhammadiyah.
Pada dasar utama sebab utama Muhammadiyah didirikan adalah ; Pendalaman KHA. Dahlan terhadap isi al-Qur'an dan Sunnah terutama sekali surat Ali Imron ayat 104 yang artinya : "Adakanlah diantaramu sekalian golongan umat yang mengajak kepada Islam, memerintahkan kebajikan da n mencegah kemungkaran. Dan mereka itulah orang-orang¬ yang mendapat kebahagiaan".
Selain sebab utama tersebut, masih terdapat beberapa sebab lagi yang mendorong KHA. Dahlan yaitu ;
1. Ketidak murnian Islam, akibat pengaruh tradisi tradisi yang bukan Islam. Banyak sekali bid'ah dan khuragat yang merusak kemurnian aqidah dan ibadah dalam Islam diperaktekkan serta menjadi kebiasaan kaum muslimin, seolah-olah semua itu merupakan perintah agama.
2. Lembaga-lembaga pendidikan yang ada perlu penyempurnaan bentuk dan isi sehingga lebih sesuai de¬ngan tujuan yang hendak dicapai.
Lembaga-lembaga pendidikan pada masa itu terbagi dalam dua bentuk ;
a. Pendidikan yang bersifat pondok pesantren,
Sistem pendidikan ini umumnya dijalankan oleh ummat Islam dan merupakan sistem pendidikan yang sudah tua umurnya dan merupakan satu-satunya sistem pendidikan yang ada pada waktu itu dengan hanya mengajarkan ilmu-ilmu keagamaan saja, dan tidak diajarkan ilmu pengetahuan umum dan cara pengajarannya banyak mempergunakan metode ceramah¬ dan metode sorogan. Sudah tentu sistem pendidik¬an ini mempunyai arti dan hasil tersendiri yang tak kurang manfaatnya. Akan tetapi dilihat dari segi pendidikan secara keseluruhan, masih memer¬lukan penyempurnaan terutama segi-segi yang bersifat umum dan kecakapan-kecakapan praktis lain¬nya
b. Pendidikan yang bersistem Sekolah
Sistem pendidikan ini terutama sekali dijalan kan oleh kolonial Belanda, dengan hanya mengajar kan ilmu pengetahuan umum., tanpa memasukan keda¬lamnya pendidikan agama. Sekalipun metode dan alat-alat pendidikan dan pengajarannya cukup leng¬kap akan tetapi masih terdapat kekurangan pokok, yaitu lemahnya pendidikan moral dan agama.
3. Usaha mempertahankan Islam dari Pengaruh dan serangan dari luar.
a. Adanya pengaruh kebudayaan dan peradaban Barat terutama kebiasaan buruk mereka, banyak seka¬li merugikan Islam. Banyak kaum terpelajar Indonesia terkena pengaruh buruk tersebut, seperti sikap acuh, memusuhi dan menjauhi ajaran agama. Karena agama dipandang sebagai penghambat kemajuan.
b. Giatnya kaum Kristen-Katolik dengan usaha mi¬si keagamaannya. Hal ini-menyadarkan KHA. Dahlan untuk membangun sebuah organisasi dakwah yang kuat dan tertib, sehingga dengan organisasi tersebut bisa mengimbangi dan melebihi usaha-usaha Kristenisasi-pengkristenan ummat Islam di Indonesia.
c. Adanya penjajahan Belanda yang berabad-abad lamanya dan mengakibatkan penderitaan yang tak kunjung habis bagi bangsa Indonesia yang mayori¬tas beragama Islam. Maka banyak perjuangan yang telah didarmabaktikan oleh Muhammadiyah kepada bangsa dan tanah air Indonesia, terutama pada saat-saat perjuangan kemerdekaan. Dan untuk menghargai perjuangan Muhammadiyah pemerintah Indonesia menetapkan KHA. Dahlan dan beberapa tokoh Muhammadiyah lainnya sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
4. Pengaruh dan dorongan gerakan Pembaharuan dalam dunia Islam.
Sebagaimana telah diketahui bahwa KHA. Dahlan sa¬ngat gemar menelaah dan sangat pandas menafsirkan al-Qur'an. Beliau banyak membaca terutama tafsir al-Mahar susunan Muhammad Abduh dan Rasyid¬ Ridha dan sangat terkesan kepada isi dan cara penguraiannya. Maka tidaklah berlebihan dalam beberapa hal KHA. Dahlan mendapat dorongan dari padanya. Dan apa yang dicita-citakan serta yang men¬jadi renungannya dengan membandingkan tafsir tersebut seolah-olah mendapatkan kawan seiring sejalan dan mendapatkan tenaga bantuan moril yang tidak kecil.
C. Maksud dan Tujuan Muhammadiyah
Segala hal Yang dikerjakan Muhammadiyah, didahu¬lui dengan adanya maksud dan tujuan tertentu. Dan dengan maksud dan tujuan itu pula yang akan mengarahkan gerak perjuangan, menentukan besar kecilnya kegiatan serta macam-macam amal usaha Muhammadiyah.
Maksud dan tujuan Muhammadiyah telah mengalamai beberapa kali perobahan disesuaikan dengan situasi dan perkembangan negara Republ¬ik Indonesia, antara lain :
Pertama : Pada awal berdirinya dirumuskan sebagai beri¬kut
• Menyebarkan pengajaran Kanjeng Nabi Muhamm¬ad saw kepada penduduk bumi putera, didalam ¬residensi Yogyakarta.
• Memajukan hal agama Islam kepada anggota-anggotanya.
Kedua : Sesudah Muhammadiyah meluas keluar daerah Yogyakarta, berbunyi
• Memajukan dan menggembirakan pengajaran dan Pelajaran Agama Islam di Hindia Belanda dan
• Memajukan dan menggembirakan hidup sepanja¬ng kemauan Agama Islam kepada sekutu-sekutu nya.
Ketiga : Dimasa Penjajahan Jepang (1942 - 1945)
Sesuai dengan kepercayaan untuk mendirikan kemakmuran bersama seluruh Asia limur Raya dibawah pimpinan Dai Nippon dan memang diperintah kan oleh Tuhan Allah, maka perkumpulan ini :
• Hendak menyiarkan agama Islam serta melatihkan hidup yang selaras dengan tuntunannya;
• Hendak melakukan pekerjaan kebaikan umum
• Hendak memajukan pengetahuan dan kepandaian serta budi pekerti yang baik kepada anggota anggotanya.
• Kesemuanya itu ditujukan untuk berjasa mend¬idik masyarakat ramai.
Keempat : Diputuskan di Mu' tamar ke 31 di Yogyakarta tahun 1950 ;
• Maksud dan tujuan Persyarikatan ialah menegakan dan menjunjung tinggi agama Islam se¬hingga dapat mewujudkan masyarakat Islam ya ng sebenar-benarnya".
Kelima : Diputuskan dalam Multamar ke 34 tahun 1959 - di Yogyakarta ;
• Maksud dan Tujuan Persyarikatan ialah menegakan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga "terwujud" masyarakat Islam yang sebenar-benarnya".
Keenam : Diputuskan dalam Mu'tamar ke 41 tahun 1985 di Surakarta (Solo) ;
• Maksud dan Tujuan Persyarikatan ialah, menegakan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama adil dan makmur yang diridloi Allah SWT".
Terakhir : Dalam Keputusan Muktamar Muhammadiyah tahun 2005 di Malang ditegaskan bahwa tujuan Persyarikatan ini adalah :
 Maksud dan tujuan Muhammadiyah ialah menegakan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Untuk mencapai kebutuhannya tersebut, dalam strukturisasi kepemimpinan Muhammadiyah ada yang Disebut Majelis/ Lembaga yang bertugas sebagai pembantu pimpinan. Dalam birokrasi Pemerintahan dikenal seperti Menteri kalau di Pusat, dibawahnya Kepala Kantor/Kepala Kanwil/Kepala Dinas. Dalam uraian berikut, terlihat bahwa Muhammadiyah Binjai memiliki beberapa Majelis/Lembaga yang dipandang berperan aktif dalam memyelenggarakan berbagai amal usaha untuk lebih memasyarakatkan Muhammadiyah di kota Binjai.
Dibidang pendidikan, Muhammadiyah memiliki Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, amal usaha yang ditanganinya adalah sekolah-sekolah mulai dari SD sederajat, SMP sederajat, SMA sederajat, sampai Perguruan tinggi. Sedangkan untuk Taman Kanak Kanak adalah wilayah Muhammadiyah Perempuan atau dikenal Aisyiyah. Sementara di bidang Kesehatan ada Majelis Pembina Kesehatan dengan amal usahanya Rumah Sakit, Balai Pengobatan. Dibidang Tabligh, ada Mesjid, Mushollah dan lain sebagainya.
Ada juga apa yang disebut dengan Ortom atau Organisasi Otonom. Seperti Aisyiyah, Ortom Khusus dalam Persyarikatan Muhammadiyah yang khusus bergerak dibidang kewanitaan, ada juga Pemuda Muhammadiyah, khusus Pemuda, IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) yang bergerak khusus di kalangan Pelajar, Ada IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) wadah untuk para Mahasiswa, TSPM (Tapak Suci Putera Muhammadiyah) di kalangan olahraga bela diri, khususnyaSilat, ada juga HW (Hizbul Wathan) kepanduan atau pramukanya di kalangan Persyarikatan Muhammadiyah. Bapak TNI, Panglima Besar Jenderal Soedirman adalah alumni HW ini. Ada juga NA (Nasyiatul Aisyiyah), khusus bergerak di bidang keputrian.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hosted Desktops