Lencana Facebook

Senin, 09 Mei 2011

Apakah Sufi Mengajarkan Pantheism

Banyak orang mengatakan bahwa sufi mengajarkan patheism karena sufi adalah tingkatan dimana manusia sudah merasakan kedekatan bahkan peleburan “diri” dengan Allah. Ini didasarkan pada ayat Al-Qur’an surat Qaaf ayat 16:

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ ٥٠:١٦
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya QS ِQaaf [50:13]

atau ayat Al-Baqoroh ayat 186;

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ ٢:١٨٦
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.QS Al-Baqoroh [2:186]

Karena dari ayat tersebut menyatakan kedekatan Allah dengan umatnya maka bisa dikatakan bahwa Allah ada dimanapun umatnya berada, dan itu berarti Allah ada dimana-mana. Ini disebut banyak orang dengan pantheism yaitu faham yang menyatakan bahwa seluruh alam semesta ini adalah Tuhan dan Tuhan adalah alam semesta ini. Namun apakah benar begitu adanya? Mari kita fahami dulu apa dasar dari faham pantheism itu.

Pantheism lahir dari pemikiran para penyembah berhala dimana ketika berbicara tentang keMahaBesaran Tuhan, maka mereka memikirkannya secara materi (Tubuh Tuhan). “Tubuh” Tuhan Yang Maha Besar harus meliputi seluruh alam semesta ini, karena bila ada ruang kosong diluar “Tubuh” Tuhan maka berarti ruang itu lebih besar dari “Tubuh” Tuhan. Karena tidak ada ruang kosong diluar “Tubuh” Tuhan maka berarti alam semesta ini berada didalam “Tubuh” Tuhan, dan itu berarti alam semesta itu adalah Tuhan. Pantheism ini faham yg dianut oleh ajaran Hindu dengan konsep avataranya, namun apakah pantheism juga dianut oleh Sufi?

Dalam Hadist, Nabi Muhammad Saw bersabda

“Berfikilah kamu semua perihal makhluk Allah (apa-apa yang diciptakan oleh Allah) dan janganlah kamu sekalian berfikir mengenai Dzat Allah, sebab sesungguhnya kamu semua sudah tentu tidak dapat mencapai keadaan hakikatnya”

Dari hadist ini jelas dikatakan bahwa memikirkan bentuk materi Allah jelas terlarang, jadi ketika para Sufi menyatakan kedekatan dan peleburan “diri” dengan Allah, sufi tidak pernah menyatakannya secara fisik/materi. Atau ketika berbicara tentang kebesaran Allah, maka para sufi juga tidak pernah memahaminya secara materi. Para sufi hanya mengajarkan “kezuhudan” dimana tujuan utama hidup mereka hanya untuk Allah semata. Sufi adalah tingkatan dimana manusia sudah tidak lagi memikirkan tujuan dunia melainkan tujuan hanya kepada Allah, inilah bentuk kedekatan dan peleburan “diri” dengan Allah.

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ٦:١٦٢
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. QS Al An-aam[6:162]

Inilah tingkatan tertinggi dari ibadah manusia dan semoga kita semua mampu mencapainya. Amin . . .

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hosted Desktops