1. SK dari Bupati/Militer Padang Pariaman, 15 maret 1949 No. 2/BN/P.Pr/1949 sebagai nggota KNIP bertugas sebagai koordinator penerangan kabupaten pd.pariaman, penasehat politik pada bupati pd. pariaman
2. SK dari Gubernur Militer Sumatera Barat, 9 April 1949 No. 92/GM/Ist menguatkan SK Bupati di atas.
3. SK dari Gubernur Militer Sumatera Tengah, 12 Janyar 1950 No. UP.14/gast/K. diangkat menjadi pegawai tinggi tingkat II diperbantukan pada Bupati Pd. Pariaman
4. SK dari Gubernur Sumatera Tengah di Bukit tingi, tanggal 1 Pebruari 1950 no. UP-54/G/50 diangkat menjadi Patih yang diperbantukan pada bupati Padang Pariaman
5. SK dari Gubernur Sumatera Tengah 23 Oktober 1950 No. UP.1221/G/1950 dipindahkan jadi Patih ke kabupaten Tanah Datar.
6. SK dari Gubernur Sumatera Tengah 2 Mei 1950 diangkat menjadi walikota Sawahlunto
7. SK dari Gubernur Suatera Tengah 20 Mei 1950 No. UP332/G/PCp ????????
8. SK dari Menteri Dalam Negeri 23 Desember 1953 No. UP.23/27/26. Mewakili Bupati/Kepala Daerah Kabuoaten Tanah Datar Batu Sangkar.
9. SK dari Menteri Dalam Negeri 28 oktober 1952 No. UP. 7/13/5. diangkat menjadi Bupati/Kepala Daerah Kabupaten Inderagiri.
10. SK dari Menteri Dalam Negeri 6 oktober 1954 no. UP.7/14/34. dipindahkan menjadi Bupati/Kepala Daerah Kabupaten Tanah Datar di Batusangkar
11. SK dari Menteri Dalam Negeri 29 oktober 1954 no. UP.7/16/34. Kepindahan ke Kabupaten Tanah Datar dibatalkan, diganti ke Kabupaten Pesisir Selatan Kerinci, Kawat Menteri Dalam Negeri tanggal 31 oktober 1954.
Catatan tambahan berdasarkan catatan Buya. Ditempat tugas akhir Beliau di PSK penderitaan Beliau cukup maksimal. Lebih banyak pahitnya ketimbang manisnya. Berkat pendidikan outodidak lewat tangan buya AR Sutan Mansyur Beliau tetap dapat bertahan. Persyarikatan Muhammadiyah telah menempa Beliau menjadi orang tahan banting. Di PSK pula pesta perkawinan AKBAR puteri sulung Beliau SAADAH OEDIN dengan ALI AFSAR. Disebut AKBAr karena semua masyarakat terlibat dari kelas pinggiran di kampung sampai pejabat ke pusat dan dari luar daerah turut berpartisipasi.
2. SK dari Gubernur Militer Sumatera Barat, 9 April 1949 No. 92/GM/Ist menguatkan SK Bupati di atas.
3. SK dari Gubernur Militer Sumatera Tengah, 12 Janyar 1950 No. UP.14/gast/K. diangkat menjadi pegawai tinggi tingkat II diperbantukan pada Bupati Pd. Pariaman
4. SK dari Gubernur Sumatera Tengah di Bukit tingi, tanggal 1 Pebruari 1950 no. UP-54/G/50 diangkat menjadi Patih yang diperbantukan pada bupati Padang Pariaman
5. SK dari Gubernur Sumatera Tengah 23 Oktober 1950 No. UP.1221/G/1950 dipindahkan jadi Patih ke kabupaten Tanah Datar.
6. SK dari Gubernur Sumatera Tengah 2 Mei 1950 diangkat menjadi walikota Sawahlunto
7. SK dari Gubernur Suatera Tengah 20 Mei 1950 No. UP332/G/PCp ????????
8. SK dari Menteri Dalam Negeri 23 Desember 1953 No. UP.23/27/26. Mewakili Bupati/Kepala Daerah Kabuoaten Tanah Datar Batu Sangkar.
9. SK dari Menteri Dalam Negeri 28 oktober 1952 No. UP. 7/13/5. diangkat menjadi Bupati/Kepala Daerah Kabupaten Inderagiri.
10. SK dari Menteri Dalam Negeri 6 oktober 1954 no. UP.7/14/34. dipindahkan menjadi Bupati/Kepala Daerah Kabupaten Tanah Datar di Batusangkar
11. SK dari Menteri Dalam Negeri 29 oktober 1954 no. UP.7/16/34. Kepindahan ke Kabupaten Tanah Datar dibatalkan, diganti ke Kabupaten Pesisir Selatan Kerinci, Kawat Menteri Dalam Negeri tanggal 31 oktober 1954.
Catatan tambahan berdasarkan catatan Buya. Ditempat tugas akhir Beliau di PSK penderitaan Beliau cukup maksimal. Lebih banyak pahitnya ketimbang manisnya. Berkat pendidikan outodidak lewat tangan buya AR Sutan Mansyur Beliau tetap dapat bertahan. Persyarikatan Muhammadiyah telah menempa Beliau menjadi orang tahan banting. Di PSK pula pesta perkawinan AKBAR puteri sulung Beliau SAADAH OEDIN dengan ALI AFSAR. Disebut AKBAr karena semua masyarakat terlibat dari kelas pinggiran di kampung sampai pejabat ke pusat dan dari luar daerah turut berpartisipasi.