Lencana Facebook

Kamis, 29 Desember 2011

Buya Oedin, Teman Jenderal Soedirman dari Kuraitaji

minang-saisuak-buya-oedin-teman-jenderal-sudirman-dari-kuraitaji

Mungkin tak banyak orang yang tahu bahwa seorang putra Pariaman pernah bersahabat dengan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Dialah Oedin, seorang akitivis Muhammadiyah dan pernah mengemban berbagai jabatan politik di Sumatra Tengah ketika Republik ini masih muda remaja.

Buya Oedin (atau Udiang menurut pelafalan orang kampugnya) – begitu beliau biasa dipanggil di masa tuanya – lahir tahun 1906 (informasi lain menyebutkan bulan Agustus 1907) dari rahim Raalin, seorang pengurus Aisyiah yang tangguh di Kuraitaji. Masa remaja Oedin kecil dihabiskan di kampungnya. Pendidikan formalnya hanya sampai kelas 2 Sekolah Rakyat. Selanjutnya, pemuda yang sedikit ‘preman’ ini –berdasarkan cerita Buya Hamka dalam sepucuk suratnya kepada anak kelima beliau, Asdi Oedin tertanggal 11 Juli 1962 – terpilih menjadi kader Muhammadiyah selama 9 tahun di bawah gemblengan Buya A.R. Sutan Mansur, dedengkot Muhammadiyah yang kemudian terpilih menjadi ketua organisasi itu dalam kongresnya di Purwokerto tahun 1953. Berkat gemblengan A.R. Sutan Mansur, kepremanan Oedin berubah menjadi kepemimpinan.

Bersama beberapa orang rekannya, Oedin mempelopori berdirinya Cabang Muhammadiyah di Kuraitaji (yang ketiga setelah Bukittinggi dan Padang Panjang) pada 10 Oktober 1929. Muhammadiyah dibawa ke Kuraitaji oleh putra daerah ini sendiri dari Yogyakarta, yaitu H. Sd. M. Ilyas, adik ipar Buya Oedin sendiri, yang kelak menjadi mertua Dr. H.M. Tarmizi Taher, mantan Menteri Agama RI di Zaman Orde Baru. Pada tahun 1937 Oedin diangkat menjadi ketua Muhammadiyah cabang Padang Panjang.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan oleh Sukarno-Hatta, Oedin aktif menggalang semangat pemuda di daerahnya. Beliau, yang pada waktu itu menjadi Wakil Majelis Pemuda Muhamadiyah Minangkabau, giat memberi pengertian kepada masyarakat Pariaman tentang arti dan cara mengisi kemerdekaan. Pada bulan November 1945 Oedin dan rekan-rekannya menghadiri Kongres Pemuda Indonesia I di Yogyakarta. Tujuan kongres itu adalah untuk menyatukan perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mereka mendapat banyak rintangan di jalan karena gempuran oleh pasukan Belanda. Ketika itulah Oedin berhubungan dengan Soedirman yang waktu itu mewakili pemuda Muhammadiyah Purwakarta (Banyumas).

Balik ke Sumatra Barat, Oedin dan kawan-kawan aktif menyampaikan hasil kongres itu. Pada bulan Mei 1946 beliau dilantik oleh Residen Sumatra Barat, Dr. Jamil, menjadi Ketua Dewan Polisi Sumatra Barat. Awal Januari 1947 beliau diangkat menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) mewakili Padang Pariaman. Beliau ikut dalam persidangan KNIP di Malang (1947). Ketika singgah di Yogyakarta Oedin bertemu lagi dengan Soedirman yang sudah menjadi Panglima Besar TNI. Sebagai anggota KNIP, beliau ditugaskan oleh Panglima Soedirman untuk mendapingin Mayjen Soeharjo dalam tugas-tugas kemasyarakatan. Kelak di suatu hari di Jakarta, Oedin bertemu secara tak sengaja di jalan dengan Jenderal Soedirman, yang kemudian mengajak sahabat lamanya itu mampir ke rumahnya.

Sampai tahun 1949 Oedin terlibat dalam berbagai kegiatan politik untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Sumatra Barat dari rongrongan Belanda yang ingin menguasai Indonesia kembali. Pasca Aksi Polisionil Belanda yang gagal itu, aktifitas Oedin dalam kancah pemerintahan Sumatra Tengah cukup beragam. Beliau diangkat menjadi pegawai tinggi tingkat 2 dan kemudian patih yang diperbantukan pada Bupati Padang Pariaman (Januari 1950); patih Kabupaten Tanah Datar (Oktober 1950); Walikota Sawahlunto (Mei 1950); Bupati Kabupaten Inderagiri (Oktober 1952; Pjs Bupati Tanah Datar (Desember 1953); Bupati Kabupaten Pesisir Selatan Kerinci (Oktober 1954) (sebelumnya direncanakan menjadi Bupati Kab. Tanah Datar, tapi tidak jadi).

Demikianlah kisah hidup Buya Oedein yang pernah menikah empat kali dan dikaruniai beberapa orang anak. Sewaktu bersekolah di SMP 3 Kuraitaji, saya akrab dengan salah seorang cucu beliau, Fadilah Afsar. Sering kami belajar bersama di rumah beliau di Rambai, Kurai Taji. Saya paling suka melihat-lihat koleksi buku beliau yang tersusun rapi di rak-rak di perpustakaan peribadi beliau.

Foto ini mungkin dibuat sekitar tahun 1970-an atau sebelumnya. Foto ini, beserta bahan-bahan lain untuk penulisan artikel ini bersumber dari dua keturunan beliau: Marindo Palar dan Fuad Afsar.

Buya Oedin meninggal di Jakarta pada 17 Juni 1984 dan dimakamkan di Perkuburan Tanah Kusir. Demikianlah riwayat singkat kehidupan seorang ‘pahlawan kecil’ yang telah ikut berjasa dalam mengisi kemerdekaan negeri ini.

Suryadi – Leiden, Belanda. (Sumber foto: Marindo Palar, Jakarta).

Singgalang, Minggu, 24 Juli 2011

Minggu, 25 Desember 2011

Manfaat Wudhu yang diungkap oleh Ahli Kesehatan Dunia

December 24, 2011


Ibadah wudhu tampaknya sepele dan mudah dilakukan. Karena itu, banyak umat Islam yang memandangnya biasa-biasa saja. Padahal, bila wudhu dikerjakan tidak sempurna, shalatnya pun tidak akan diterima (HR Bukhari No 135 dan Muslim No 224-225).

Kendati sederhana, manfaatnya sangat besar. Itulah yang dibuktikan oleh para ahli kesehatan dunia. Salah satunya adalah Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater sekaligus neurolog berkebangsaan Austria. Ia menemukan sesuatu yang menakjubkan dalam wudhu karena mampu merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia. Karena keselarasan air dengan wudhu dan titik-titik syaraf, kondisi tubuh senantiasa akan sehat.

Dari sinilah ia akhirnya memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.

Ulama fikih juga menjelaskan hikmah wudhu sebagai bagian dari upaya untuk memelihara kebersihan fisik dan rohani. Daerah yang dibasuh dalam air wudhu-seperti tangan, daerah muka termasuk mulut, dan kaki –memang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing, termasuk kotoran. Karena itu, wajar kalau daerah itu yang harus dibasuh.

Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers a Sport for the Body and Soul menjelaskan, wudhu bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Kemudian, apabila dibersihkan dengan air (terutama saat wudhu), bahan kimia itu akan larut. Selain itu, jelasnya, wudhu juga menyebabkan seseorang menjadi tampak lebih muda.

Berbagai penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa munculnya penyakit kulit disebabkan oleh rendahnya kebersihan kulit. Karena itu, orang yang memiliki aktivitas padat (terutama di luar ruangan) disarankan untuk sesering mungkin membasuh atau mencuci anggota badannya yang terbuka, seperti kepala, muka, telinga, hidung, tangan, dan kaki.

Sebab, penyakit kulit umumnya sering menyerang permukaan kulit yang terbuka dan jarang dibersihkan, seperti di sela-sela jari tangan, kaki, leher, belakang telinga, dan lainnya. Karena itu, Mochtar Salem memberi saran agar anggota tubuh yang terbuka senantiasa dibasuh atau dibersihkan dengan menggunakan air.

Rasul SAW menyatakan, wajah orang yang berwudhu itu akan senantiasa bercahaya. Rasulullah akan mengenalinya nanti pada hari kiamat karena bekas wudhu. “Umatku nanti kelak pada hari kiamat bercahaya muka dan kakinya karena bekas wudhu.”

Muhammad Kamil Abd Al-Shomad, yang mengutip sumber dari Al-I’jaz Al-Ilmiy fi Al-Islam wa Al-Sunnah AlNabawiyah, menjelaskan bahwa manfaat semua hal yang diperintahkan dalam wudhu sangatlah besar bagi tubuh manusia. Mulai dari membasuh tangan dan menyela-nyela jari, berkumur-kumur, memasukkan air ke dalam lubang hidung, membasuh muka, membasuh kedua tangan sampai siku, mengusap kepala, membasuh telinga, hingga membasuh kaki hingga mata kaki.

Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) dalam bukunya Lentera Hidup menuliskan keutamaan wudhu. “Sekurang-kurangnya lima kali dalam sehari-semalam setiap Muslim diperintahkan untuk berwudhu dan mengerjakan shalat. Meskipun wudhu belum lepas (batal), disunahkan pula memperbaruinya. Oleh ahli tasawuf, diterangkan pula hikmah wudhu itu. Mencuci muka artinya mencuci mata, hidung, mulut, dan lidah kalau-kalau tadinya berbuat dosa ketika melihat, berkata, dan makan.

Mencuci tangan dengan air dalam hati dirasa seakanakan membasuh tangan yang telanjur berbuat salah. Membasuh kaki dan lain-lain demikian pula. Mereka memperbuat hikmat-hikmat itu meskipun dalam hadis dan dalil tidak ditemukan.

Tujuannya adalah supaya manusia jangan membersihkan lahirnya saja, sementara batinnya masih tetap kotor. Hati yang masih tamak, loba, dan rakus, kendati sudah berwudhu, maka wudhunya lima kali seharisemalam itu berarti tidak berbekas dan tidak diterima oleh Allah SWT, dan shalatnya pun tidak akan mampu menjauhkan dirinya dari perbuatan fakhsya’ (keji) dan mungkar (dibenci).”

Buya Hamka menambahkan, wudhu itu dapat menyehatkan badan. “Bukanlah kita hidup ini untuk mencari pujian dan bukan pula supaya kita paling atas di dalam segala hal. Meskipun itu tidak kita cari, kalau kita senantiasa menjaga kebersihan, kita akan dihormati orang juga.”

Mencegah penyakit Bila kita mencermati dan mempelajari sejarah hidup Rasulullah SAW, seperti yang diungkapkan Muhammad Husein Haykal dalam bukunya Hayatu Muhammad, sepanjang hidupnya Rasulullah SAW tak pernah menderita penyakit, kecuali saat sakaratul maut hingga wafatnya. Hal ini menunjukkan bahwa wudhu dengan cara yang benar niscaya dapat mencegah berbagai macam penyakit.

Menurut sejumlah penelitian, berwudhu itu dapat menghilangkan berbagai macam penyakit. Misalnya, penyakit kanker, flu, pilek, asam urat, rematik, sakit kepala, telinga, pegal, linu, mata, sakit gigi, dan sebagainya.

Dalam penelitian yang dilakukan Muhammad Salim tentang manfaat wudhu untuk kesehatan, terungkap bahwa berwudhu dengan cara yang baik dan benar akan mencegah seseorang dari segala penyakit. Dalam penelitiannya itu, Muhammad Salim juga menganalisis masalah kesehatan hidung dari orang-orang yang tidak berwudhu dan yang berwudhu secara teratur selama lima kali dalam sehari untuk mendirikan shalat.

Salim mengambil zat dalam hidung pada selaput lendir dan mengamati beberapa jenis kumannya. Pekerjaan ini ia lakukan selama berbulan-bulan. Berdasarkan analisisnya, lubang hidung orang-orang yang tidak berwudhu memudar dan berminyak, terdapat kotoran dan debu pada bagian dalam hidung, serta permukaannya tampak lengket dan berwarna gelap.

Adapun orang-orang yang teratur dalam berwudhu, ungkap Salim, permukaan rongga hidungnya tampak cemerlang, bersih, dan tidak berdebu. “Sesungguhnya, cara berwudhu yang baik adalah dimulai dengan membasuh tangan, berkumur-kumur, lalu mengambil air dan menghirupnya ke dalam hidung kemudian mengeluarkannya. Langkah ini hendaknya dilakukan sebanyak tiga kali secara bergantian,” kata Salim.

Dari penelitiannya ini pula, Muhammad Salim berhasil meraih gelar master dari Fakultas Kedokteran Universitas Iskandariyah, Kairo, Mesir. Jauh sebelum adanya penelitian ini, Rasul SAW pernah bersabda, “Sempurnakan wudhu, lakukan istinsyaq (memasukkan air ke hidung), kecuali jika kamu berpuasa.”

FISIOTERAPI WUDHU

Setiap perintah Allah SWT tentu memiliki hikmah kebaikan dibaliknya. Bayangkan bahwa wudhu adalah ritual pengkondisian seluruh aspek hidup, mulai dari psikologis & fisiologis.

5 panca indera…kok kena semua tanpa terkecuali disapu oleh air wudhu. Mata, hidung, telinga & seluruh kulit tubuh. Ini betul-betul luar biasa.

Ahli syaraf/ neurologist pun telah membuktikan dengan air wudhu yang mendinginkan ujung-ujung syaraf jari-jari tangan dan jari-jari kaki berguna untuk memantapkan konsentrasi pikiran.

Anda tentu pernah mendengar akupunktur kan? Coba cari tahu dimana saja letak titik-titik sensitif yang sering digunakan dalam ilmu akupunktur? Lalu kemudian amati pola wudhu. InsyaAllah anda akan segera menemukan benang merah diantara keduanya.

Coba bayangkan…

Pada anggota badan yang terkena perlakuan wudhu terdapat ratusan titik akupunktur yang bersifat reseptor terhadap stimulus berupa basuhan, gosokan, usapan, dan tekanan/urutan ketika melakukan wudhu. Stimulus tersebut akan dihantarkan melalui meridian ke sel, jaringan, organ dan sistim organ yang bersifat terapi. Hal ini terjadi karena adanya sistem regulasi yaitu sistem syaraf dan hormon bekerja untuk mengadakan homeostasis (keseimbangan). Titik-titik akupunktur, suatu fenomena yang menarik bila dikorelasikan dengan kayfiyat wudhu yang disyari’atkan 15 abad yang lalu.

Setelah dihitung-hitung…ternyata terdapat 493 titik reseptor pada anggota wudhu!!

Anggota Wudhu(rukun dan sunat) JumlahTitik Akupunktur

Wajah 84

Tangan 95

Kepala 64

Telinga 125

Kaki 125

Jumlah 493

Subhanallah!! Bayangkan jika kita melakukan itu setiap hari paling sedikit 5 kali sehari…

Ternyata kita harus semakin teliti saat menjalani wudhu. Mengapa? Coba ingat-ingat saat kita membasuh telapak kaki & tangan…apakah sela-sela jari sering kita abaikan? Ternyata ada fakta menarik yang tidak boleh luput :

Satu diantaranya adalah ketika melakukan takhlil, diantara sela-sela jari tangan dan kaki terdapat masing-masing satu titik istimewa (Ba Sie pada sela-sela jari tangan & Ba Peng pada sela-sela jari kaki). Jadi, keseluruhannya terdapat 16 titik akupunktur. Berdasarkan riset fakar akupunktur, titik-titik tersebut apabila dirangsang dapat menstimulir bio energi (Chi) guna membangun homeostasis. Sehingga menghasilkan efek terapi yang memiliki multi indikasi, seperti untuk mengobati migren, sakit gigi, tangan-lengan merah, bengkak, dan jari jemari kaku.

Lain lagi tentang telinga…ternyata ada 30 hadist yang mendukung ini. BTW, saya pernah coba sebuah produk akupunktur yang menggunakan tenaga listrik. Lucu juga, karena alat ini disimpan di daun telinga. Dan ketika dialiri listrik rasanya seperti telinga ditusuk-tusuk. Saya semakin paham bahwa daun telinga, selain sebagai aksesoris, ternyata terkandung banyak sekali titik reseptor syaraf.

Makanya, saat menyapu telinga itu jangan cuma membasuh saja, tapi harus dengan pijatan juga. Ini namanya aurikulopressure alias pijat akupunktur telinga.

Subhanallah…luar biasa ternyata kandungan rahasia wudhu…

Kalau anda ingin tahu lebih jelas mengapa wudhu kok bisa punya fungsi fisioterapi, anda perlu kupas lebih dalam buku Jilid 4 : Kemukjizatan Psikoterapi Islam. Oke, semoga informasi ini bisa meningkatkan pemahaman kita apa arti dari sebuah wudhu.

Sumber :KESEMPURNAAN AL-QUR’AN & www.Republika.co.id

Minggu, 11 Desember 2011

Almarhum Sumarman Oedin di Mata Masyarakat


Suasana pemakaman almarhum Sumarman Oedin, yang tak lain adalah Putera dari Engku Oedin, mantan Bupati Padangpariaman pada masa pergolakan, menyisakan isak tangis keluarga yang ditinggalkannya.

Pemakaman almarhum di pandam pekuburan keluarga di Punggung Lading Desa Simpang Kurai Taji Pariaman Selatan Selasa Selasa, tidak hanya di hadiri kalangan politisi, namun juga tampak dihadiri sejumlah tokoh masyarakat Pariaman, pejabat terkait di lingkungan Pemko Pariaman, Padangpariaman, hingga Pemprov Sumbar.

Seperti Kepala Kesbang Pol Linmas Pemprov Sumbar, Sudirman Ghani SH, Kepala BPM Sumbar, Abrar Khairul Ananda. Selain itu tampak hadir di lokasi pemakaman, Wakil Walikota Bukittinggi, yang juga sekretaris Partai Demokrat Sumbar Ismet Amzis.


Tokoh masyarakat Pariaman seperti Sofyan Idris, M Anwar Nur Djamil, Ketua MUI Kota Pariaman Drs H Jauhar Muiz, Ketua Partai Matahari Bangsa yang juga teman sejawat almarhum sebagai Muhammadiyah, Syahruji Tanjung, serta banyak lagi yang lainnya.

Tidak ketinggalan, sejumlah tokoh dan kader PPP Sumatera Barat maupun Pariaman dan Kabupaten Padangpariaman, juga turut membaur bersama peziarah lainnya. Termasuk Wakil Ketua DPW PPP Sumbar, H Sukriadi Syukur MPd, Sekretaris DPW PPP Dedrizal serta sejumlah pengurus dan tokoh PPP lainnya.

Sebelum dimakamkan di pandam pekuburan keluarga di Punggung Lading, suami dari Nurlela (46) yang juga bapak dari dua anak ini, terlebih dahulu sempat di shalatkan di Masjid Sejarah Muhammadiyah Pasar Kurai Taji.

Memang kepergian wakil sekretaris DPW PPP Sumatera Barat ini setidaknya telah menyisakan suasana duka yang mendalam, bagi karib kerabat maupun rekan sejawat almarhum semasa hidupnya. Seperti diakui Syahruji Tanjung, yang mengaku sama sama aktif di kepengurusan Muhammadiyah. Baginya, sosok Sumarman Oedin memang sulit untuk dilupakan, terutama tentang sikapnya yang sangat terbuka dan spontanitas dalam menyampaikan sesuatu yang dianggapnya benar.

"Karena itulah di kalangan keluarga besar Muhammadiyah beliau sudah tidak asing lagi sebagai seorang tokoh yang dikenal sangat konsisten dan terbuka dalam menyampaikan yang benar," terangnya.

Senada dengan itu, tokoh masyarakat Pariaman, H Sofyan Idris juga mengakui almarhum semasa hidupnya memang dikenal memiliki pribadi yang terbuka, terutama didukung sikapnya yang suka bicara spontan. Dengan sikap nya itu almarhum menjadi begitu disenangi dalam pergaulan sehari hari.

"Saya memang sudah mengenal Beliau sejak kecil, sikapnya yang suka berbicara spontan dan terbuka mengingatkan saya kepada sosok almarhum Engku Oedin orang tua beliau, yang juga dikenal bersikap spontan dan konsisten dalam mempertahankan nilai-nilai kebenaran," terangnya.

Ketua MUI Kota Pariaman Drs H Jauhar Muiz menilai, sosok almarhum Sumarman Oedin semasa hidupnya memang terbukti mampu bertahta di hati masyarakat ramai termasuk rekan-rekan sejawatnya. Hal itu setidaknya dibuktikan pergaulan almarhum yang begitu luas yang membuktikan beliau sangat pandai dalam bergaul.

Menurut Jauhar Muiz, sosok kepribadian almarhum Sumarman Oedin memang tidak bisa dilepaskan dari sosok almarhum Engku Oedin ayah almarhum, seorang tokoh pejuang perintis kemerdekaan di daerah Padangpariaman, yang selanjutnya pernah menjabat Bupati Padangpariaman.

"Selain tokoh pejuang perintis kemerdekaan, ayahanda almarhum Sumarman Oedin yaitu Engku Oedin semasa hidupnya juga dikenal sebagai tokoh perintis lahirnya Muhammadiyah di Indonesia. Beliau bahkan sezaman tokoh Muhammadiyah seperti Buya Hamka, atau tokoh Muhammadiyah Hasan Dien ayahanda Megawati tokoh pendiri Muhammadiyah di Bengkulu. Saat Bung Karno dibuang oleh pemerintahan Belanda ke Bengkulu, Bung Karno bahkan pernah menjadi sekretaris rapat Engku Oedin, saat pendirian Muhammadiyah di daerah itu," kenang Jauhar Muiz.
Dalam percakapan via telepon seluler pada saat saya ke Pariaman (28 Desember 2011} dalam rangka menghimpun bahan untuk penyempurnaan tulisan biografi Buya Oedin yang diceritakan Buya Jauhar Muiz di atas, Beiau bercerita demikian:
"Saat itu Buya Oedin utusan dari Muhammadiyah Sumatera Tengah disuruh membentuk Muhammadiyah Bengkulu. Karena Bung Karno orang buangan Belanda, peserta rapat keberatan dengan kehadiran Bung Karno. Tapi Buya Udin mengingatkan peserta bahwa Bung Karno dibuang oleh Belanda karena memperjuangkan nasib rakyat, sementara Muhammadiyah juga memperjuangkan nasib rakyat, jadi tidak ada alasan untuk melarang Bung Karno hadir dalam rapat tersebut. Merasa ada pembelaan dari Pimpinan Rapat yakni Buya Oedin, Bung Karno merasa di atas angin, bahkan menjadi lebih pe-de ketika Beliau ditunjuk oleh Buya Oedin/Udin menjadi sekretaris rapat. Menurut perkiraan saya peristiwa ini terjadi antara tahun 1938-1939.
(Selanjutnya Bung Karno melakukan pendekatan dengan anak Hasan Din ketua Muhammadiyah Bengkulu, yakni Fatmawati dan berhasil mempersunting putri ketua PCM Bengkulu tersebut. (Jaditidak salah, ketika Megawati Soekarno Putri membuka sidang Tanwir Muhammmdiyah di Bali mengatakan bahwa Beliau sudah Muhammadiyah sebelum Bapak-bapak peserta sidang Tanwir ini menjadi muhammadiyah. Krena orangtuanya dn bhkan kakeknya adalah aktivis Muhammadiyah).
Beberapa tahun setelah kejadian itu dan disaat Bung Karno sudah menjai R I, dalam suatu kunjungan ke Padang, secara kebetulan Beliau bertemu dengan Buya Udin. Bung Karno turun dari mobil dan terjadilah dialog: "Bung kenal dengan saya ?"
"Kenal"
"Siapa ?"
"Soekarno, Presiden Repubik Indonesia"
"Bukan, Bukan, Tapi saya Soekarno sekretaris Udin di rapat Muhammadiyah di Bengkulu"
Akhirnya sepeda Buya dititipkan di toko China yang mereka berebut untuk bisa menerima barang titipan dari orang R I tersebut. Buya dibawa oleh Bung Karno ke Penginapannya.
(Waktu saya masih bersekolah di SMP Negeri 3 Pariaman tahun 1979-1980, cerita ini pernah saya dengar, bahkan menurut Buya, putra Beliau Asdie Oedin alumni IPB juga kuliahnya ada "Pengaruh Istana".

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hosted Desktops